URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 207 users
Total Pengunjung: 6224319 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Sudah Tahu Syarat Diterimanya Ibadah? 
Penulis: https://www.islampos.com [18/2/2019]
 
Sudah Tahu Syarat Diterimanya Ibadah?


ITTIBA’ adalah Mengikuti Rasulullah SAW di dalam tata cara berdo’a, ibadah dan lainnya. Ittiba’ ini adalah syarat diterimanya seluruh ibadah, sebagaimana firman Allah SWT,

“Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa.” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya.” (QS. al-Kahfi [18]:110).

Yang dimaksud dengan amal shalih adalah segala amal perbuatan yang sesuai dengan syari’at Allah SWT dengan maksud dan niat karena Allah semata-mata, maka oleh sebab itu ibadah dan amal shalih harus ikhlas karena Allah, dan harus sesuai pula dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW.

Atas dasar ini Imam al-Fudhail bin iyadh dalam menafsirkan firman Allah SWT,

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ” (QS. Al-Mulk [67]: 1-2)

Beliau berkata, maksudnya (yang lebih baik amalnya) adalah amal yang paling ikhlas dan paling benar. Beberapa sahabatnya bertanya, “Apa yang dimaksud dengan amal yang paling ikhlas dan paling benar?” Jawabannya, “Sesungguhnya suatu amal perbuatan apabila dikerjakan dengan ikhlas tapi tidak dilakukan dengan cara yang benar, maka tidak akan diterima Allah SWT, sebaliknya apabila dikerjakan dengan benar tapi tidak dilakukan dengan ikhlas, maka tidak akan diterima pula oleh Allah SWT sampai amal ibadah itu dikerjakan dengan ikhlas dan benar. Yang dimaksud dengan ikhlas, amal yang mutlak karena Allah, yang dimaksud dengan benar ialah sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW; Kemudian al-Fudhail bin Iyad membaca:

“Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa.” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya” (QS. al-Kahfi [18]:110),

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menye-rahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus. Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS. an-Nisa’[4]: 125),

“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS. Luqman [31]: 22)

Maka wajib atas setiap Muslim mengikuti Rasulullah SAW dalam segala perbuatannya, sebagaimana firman Allah SWT,

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab [33]: 21) dan firman Allah SWT,

Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. Ali Imran [3]: 31),
dan firman Allah SWT,

“Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. ” (QS. al-A’raf [7]: 158), dan firman Allah SWT,

“Katakanlah, “Ta’atlah kepada Allah dan ta’atlah kepada Rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, kewajiban kamu adalah apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu ta’at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tiada lain kewajiban rasul hanya menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. an-Nur: 54)

Maka tidak diragukan lagi bahwa amal yang tidak sesuai dengan syariat Nabi Muhammad SAW, adalah amalan yang tidak sah (batal). Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah dari Nabi SAW beliau bersabda,

“Barangsiapa membuat perkara yang baru dalam agama kami ini yang tidak bersumber darinya, maka perkara itu ditolak.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dan dalam riwayat Imam Muslim yang berbunyi:

“Barangsiapa melakukan amalan yang bukan dari perintah kami, maka amalnya ditolak. ” (HR. Muslim).


https://www.islampos.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam