URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 314 users
Total Pengunjung: 6224435 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Anggota Misi Pencari Fakta PBB: ‘Anak-anak Rohingya Dilemparkan ke Dalam Api’ 
Penulis: http://sahabatalaqsha.com [16/2/2019]
 
Anggota Misi Pencari Fakta PBB: ‘Anak-anak Rohingya Dilemparkan ke Dalam Api’


Seorang anggota misi pencari fakta PBB di Myanmar membeberkan laporan mengerikan tentang kekerasan terhadap Muslim Rohingya.

“Pertama, pembunuhan terhadap para pemuda. Kedua, kekerasan seksual yang mengerikan terhadap para wanita dan gadis terutama di rumah-rumah besar dan pusat-pusat penahanan. Ada pula kekejaman terhadap anak-anak dengan memisahkan mereka dari orang tua mereka. Kadang-kadang anak-anak itu dilemparkan ke dalam api,” kata Radhika Coomaraswamy kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara.

Laporan PBB yang dirilis pada September 2018 mendokumentasikan pelanggaran serius terhadap Muslim Rohingya serta terhadap minoritas lainnya termasuk genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.

“Kami telah mengidentifikasi enam jenderal yang akan diselidiki terkait genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang,” kata Coomaraswamy kepada Anadolu Agency.

“Apa yang terjadi sekarang di negara bagian Rakhine, tampaknya ada operasi militer baru dan kami benar-benar khawatir karena telah terjadi peningkatan jumlah pengungsi sekarang setelah satu tahun,” kata Coomaraswamy.

Coomaraswamy mengatakan, kondisi di kamp-kamp pengungsi sangat buruk terlepas dari bantuan internasional.

“Tidak ada pendidikan. Mereka tidak memiliki pekerjaan. Mereka tidak dapat menemukan pekerjaan karena mereka tidak dapat keluar dari Cox’s Bazar sehingga mereka hanya duduk di sana sepanjang hari tanpa melakukan apa pun dalam situasi yang cukup menyedihkan. Siapa yang dapat memiliki masa depan seperti itu?” tambahnya.

Menurut laporan Ontario International Development Agency (OIDA), sejak 25 Agustus 2017 hampir 24.000 Muslim Rohingya tewas oleh pasukan negara Myanmar.

Lebih dari 34.000 Rohingya juga dilemparkan ke dalam api, sementara lebih dari 114.000 lainnya dipukuli, ungkap OIDA dalam laporan berjudul “Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terungkap.”

Sekitar 18.000 wanita dan gadis Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar, serta lebih dari 115.000 rumah warga Rohingya dibakar dan 113.000 lainnya dirusak, jelas laporan tersebut.

Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya –sebagian besar anak-anak dan wanita– melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke negara tetangga Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan penumpasan terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.

PBB juga mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak-anak kecil – pemukulan brutal, dan penghilangan yang dilakukan oleh pasukan negara Myanmar. Dalam laporannya, para penyelidik PBB mengatakan pelanggaran semacam itu dapat dikategorikan kejahatan terhadap kemanusiaan.*


http://sahabatalaqsha.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam