URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 317 users
Total Pengunjung: 6224438 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Banyak Anak Bolos Ngaji dan Aksi Pencurian, Desa di Aceh Larang WIFI 
Penulis: www.islampos.com [23/11/2018]
 
Banyak Anak Bolos Ngaji dan Aksi Pencurian, Desa di Aceh Larang WIFI


SEBUAH desa bernama Curee Baroh, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, Aceh melarang pemakaian WiFi di warung kopi. Hal ini karena semakin banyak anak yang bolos ngaji. Selain itu, akibat WIFI, aksi pencurian juga semakin marak.

Kepala Desa Curee Baroh, Helmiadi Mukhtaruddin mengatakan, pemilik jaringan WiFi yang bandel akan dibawa ke ranah hukum.

“Apabila setelah ada imbauan tentang larangan WiFi tidak juga dipatuhi oleh pemilih, maka akan kami tempuh jalur hukum. Dalam imbauan juga ada kami sebutkan begitu,” kata Helmiadi, Kamis (22/11/2018).
Aturan larangan WiFi ini diambil setelah perangkat desa menggelar musyawarah beberapa waktu lalu. Poin larangan WiFi ini kemudian diberitahu ke Camat Simpang Mamplam, Kapolsek dan Danramil. Pihak Muspika setempat setuju dengan adanya larangan tersebut.

Menurut Helmiadi, setelah ada lampu hijau dari pihak kecamatan lah perangkat desa menandatangani surat pemberitahuan tersebut. Surat itu diteken oleh tujuh orang pada 13 November lalu.

“Jadi untuk sanksinya nanti turun orang Muspika. Kalau orang Muspika tidak memberikan sanksi, maka seluruh masyarakat desa ini akan turun,” jelas Helmiadi.

Helmiadi menjelaskan, larangan ini bukan tanpa alasan. Keberadaan WiFi di desa tersebut, kata Helmiadi, dinilai sudah sangat meresahkan karena snak-anak mulai banyak yang bolos ngaji dan aksi pencurian juga semakin marak.

BACA JUGA: Perempuan Amerika Ini Mencari Islam di Internet

“Seandainya satu saja Wifi di sini tidak kami larang, karena masih sanggup kita tangani. Tapi ini sudah enam makanya kami larang karena sudah tidak sanggup kami tangani,” ungkapnya.

“Memang WiFi ini banyak sekali manfaatnya bagi orang yang ngerti pakai. Tapi bagi anak-anak yang masih sekolah atau ngaji, tidak terkendali bagi mereka. Pantauan kami di lapangan memang merajalela WiFi. Banyak anak-anak dari rumah bilang pergi ngaji tapi tidak sampai ke pesantren. Ketika dicari malah di tempat WiFi,” ucap Helmiadi.


www.islampos.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam