URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 314 users
Total Pengunjung: 6224435 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Keutamaan Puasa Asyura Dapat Gugurkan Dosa Setahun, Ini Niatnya 
Penulis: https://lifestyle.okezone.com [19/9/2018]
 
Keutamaan Puasa Asyura Dapat Gugurkan Dosa Setahun,
Ini Niatnya


SEPULUH Muharam yang tahun ini bertepatan pada Kamis (20/9/2018), termasuk hari paling bersejarah bagi penganut agama samawi, khususnya Islam. Pada 10 Muharam, Nabi Adam diterima pertobatannya oleh Allah SWT; kapal Nabi Nuh terdampar di daratan; Nabi Yusuf dikeluarkan dari sumur; Nabi Yunus keluar dari perut ikan; Nabi Isa lahir pada sepuluh Muharam; dan Nabi Musa diselamatkan dari kejaran pasukan Firaun juga pada tanggal sepuluh Muharam.

Seluruh kejadian fenomenal ini disebutkan oleh Ibnu Bathal di dalam kitab Syarah Shahih Al-Bukhari. Maka dari itu, ketika Rasulullah SAW berada di Madinah, Beliau mendapati seorang Yahudi sedang berpuasa. Nabi bertanya, “Puasa apa yang kamu lakukan ini? Mereka menjawab, “Pada hari ini Allah SWT menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Firaun. Akhirnya Nabi Musa puasa pada hari itu sebagai bentuk rasa syukur.” Mendengar jawaban ini, Nabi berkata:

“Kami lebih berhak atas puasa Musa daripada kalian." Nabi Muhammad SAW kemudian berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk puasa,” (HR Ibnu Majah).

Badruddin Al-‘Ayni dalam Umdatul Qari sebagaimana dikutip Solopos.com dari Nu.or.id, Selasa (18/9/2018), mengatakan menurut mazab Hanafi, puasa Muharam termasuk puasa wajib pada awalnya. Kemudian hukum wajib tersebut dihapus setelah adanya perintah wajib puasa Ramadan. Pada waktu umat Islam diwajibkan mengerjakan puasa Ramadan, maka status hukum puasa Asyura berubah menjadi sunah.

Kendati ulama menyepakati kesunahan puasa Asyura, mereka berbeda pendapat terkait waktu pelaksanaan puasa Asyura. Ada yang mengatakan sembilan dan ada pula yang mengatakan sepuluh Muharam. Perbedaan ini didasarkan pada variasi riwayat terkait puasa Asyura.

 Pakai Hijab di Kontes Kecantikan Internasional, Wanita Berdarah Indonesia Ini Curi Perhatian

Untuk menengahi perbedaan tersebut, maka puasa Asyura dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: Pertama, mengerjakan puasa dari tanggal 9-11 Muharam; kedua, puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam; ketiga, puasa tanggal 10 Muharam saja. Pembagian ini sebagaimana dijelaskan Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi.

Nabi Muhammad SAW meminta pelaksanaan puasanya menjadi tiga hari, yaitu dari tanggal 9-11 Muharam. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi berencana puasa tanggal 9 Muharam, namun Beliau sudah wafat sebelum menunaikan niat itu.

Adapun keutamaan puasa Asyura adalah seperti digambarkan dalam hadis dari Sahabat Abdullah bin Abbas berikut ini:

“Aku tidak pernah mendapati Rasulullah SAW menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadan. (HR Muslim)

Puasa Asyura disandingkan dengan puasa Ramadan. Rasulullah SAW juga bersabda, "Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah Muharam. Dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam. (HR Muslim)

Keutamaan yang didambakan dari puasa Asyura adalah dapat menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu. Imam Abu Daud meriwayatkan dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa di hari Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu. (HR Abu Daud).


Berikut niat puasa Asyura sebagaimana dikutip dari Nu.or.id:

 

 https://lifestyle.okezone.com

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam