URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 205 users
Total Pengunjung: 6224317 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Shalat sambil Menahan Kentut, Begini Hukumnya 
Penulis: https://www.islampos.com [8/9/2018]
 
Shalat sambil Menahan Kentut, Begini Hukumnya


TANYA: Jika tiba-tiba ada hasrat untuk buang angin (kentut) saat sedang mengerjakan shalat, harus bagaimana?

Jawab: Belum ditemukan hadis yang membahas tentang menahan kentut. Hadis yang ada adalah seputar menahan makan dan minum serta menahan kencing atau buang air besar saat sedang shalat.

“Tidak ada shalat di hadapan makanan, begitu juga tidak ada shalat sedang dia menahan air kencing dan air besar (al-akhbatsani)” (HR Muslim)

Yang dimaksud “tidak ada shalat’ adalah tidak sempurnanya shalat seseorang. Sedangkan maksud “di hadapan makanan” bermakna memakan makanan yang dihidangkan di hadapannya. Demikian juga dengan menahan kencing dan air besar.

Menurut Muhyidin Syarf An Nawawi, hadis di atas mengandung hukum makruh shalat bagi seseorang ketika makanan telah dihidangkan dan dia berhasrat untuk memakannya. Begitu juga ketika ada keinginan untuk kencing atau buang air besar, namun dia menahannya.
Shalat dalam keadaan menahan yang demikian dimakruhkan karena dapat menggangu pikiran dan menghilangkan kekhusuan dalam shalat. Jadi, ilah al hukm atau alasan hukmnya adalah perihal hilangnya kekhusuan.

Maka, apa-apa yang serupa kasus di atas dapat dihukumi sama. Menurut  Muhyidin Syarf An Nawawi, kemakruhan tersebut dalam pandangan 4 mazhab dan lainnya, berlaku jika waktu shalat masih longgar.

Berdasarkan keterangan tersebut, jika seseorang menahan kentut ketika shalat semnetara waktu shalat masih luang, maka dia telah melakukan sesuatu yang makruh. Menurut mazhab Syafii dan mayoritas ulama, shalatnya sah, namun dianjurkan untuk diulang.

Hal itu mengingat bahwa shalat haruslah dilakukan secara khusu.

https://www.islampos.com

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam