SY. ALI BIN ABI THALIB DIBENCI DAN DICINTA
Luthfi Bashori
Sy. Ali bin Abi Thalib RA menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memanggilnya lalu bersabda, âWahai Ali, sesungguhnya dalam dirimu ada sesuatu yang menyerupai Isa. Dia dibenci oleh orang Yahudi sampai mereka menghina ibunya. Ia dicintai oleh orang Nasrani sehingga mereka memosisikannya di posisi yang tidak sebagaimana mestinya. Ketahuilah, ada dua golongan yang akan binasa karena perbuatan mereka terhadap engkau. Pertama adalah golongan yang berlebih-lebihan dalam mencintai engkau, sampai mereka mendudukkanmu pada posisi yang salah. Kedua, golongan yang membencimu sampai mereka mencacimu.â (HR. Bazzar, Al-Hakim, dan Abu Yaâla).
Golongan yang berlebih-lebihan dalam mencintai Sy. Ali bin Abi Thalib adalah kaum Syiah, bahkan di kalangan mereka hingga ada yang âmenuhankanâ Sy. Ali bin Abi Thalib. Kini beredar buku terjemahan berjudul âKECUALI ALIâ aslinya diambil dari ayat Alquran, Kullu syai-in halikun illa wajhahu yang dalam tafsiran sebenarnya menurut para ulama Ahlus sunnah waj jamaah adalah âSegala sesuatu itu akan hancur, kecuali Dzat (atau dalam tafsir lain: Kekuasaan) Allah. Nanum berbeda dengan apa yang tertera dalam buku Syiah ini, yaitu diyakini sebagai berikut: (SEGALA SESUATU ITU AKAN HANCUR âKECUALI ALIâ BIN ABI THALIB). Jadi Dzat Allah itu disamakan dengan Sy. Ali bin Abi Thalib.
Golongan yang membenci Sy. Ali bin Abi Thalib, adalah dari kalangan Nawashib atau Khawarij, yang mana di kalangan mereka itu ada kelompok yang gemar mencacimaki Sy. Ali, bahkan ada pula yang tega membunuhnya. Keberadaan kedua kelompok ini jauh-jauh hari sudah diungkap oleh Rasulullah SAW.
Sy. Ammar bin Yasir RA mengabarkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Sy. Ali, âManusia yang paling celaka itu ada dua orang: Pertama adalah pembunuh onta Nabi Saleh AS. Kedua adalah yang memukul kepalamu ini wahai Ali, sampai jenggotmu berlumuran darah.â (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Padahal Sy. Ali bin Abi Thalib RA itu termasuk orang yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW dan sering dibangga-banggakan, namun belia diperlakukan secara tidak senono oleh kalangan Nawashib atau dari kelompok Khawarij.
Nabi Muhammad SAW bersabda, âAku ini ibarat kotanya ilmu pengetahuan, sedangkan Ali adalah pintu gerbangnya.â (HR. Al-Bukhari).
St. Ummu Salamah RA menuturkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, âAli akan bersama Alquran, dan Alquran akan bersama Ali. Keduanya tidak akan berpisah sampai mendatangi telaga.â (HR. Ath-Thabarani).
Kesaksian yang langsung disampaikan sendiri oleh lisan suci Rasulullah SAW tentang tingginya kedudukan Sy. Ali bin Abi Thalib sangatlah banyak, seperti juga banyaknya pujian-pujian yang baik dari Rasulullah SAW yang ditujukan kepada para shahabat berprestasi lainnya.
Maka sudah selayaknya umat Islam ikut memuji, memuliakan dan mencintai Sy. Ali bin Abi Thalib serta para shahabat Nabi lainnya, sebagaimana Nabi Muhammad SAW memuji, memuliakan dan mencintai mereka, Radhiyallah âanhum, namun tidak sampai mengkultuskan serta tidak pula membencinya. Bahkan hendaklah membiasakan cara memanggil Sy. Ali serta para shahabat Nabi lainnya itu dengan sebaik-baik sebutan..
Sy. Sahal ibnu Saâad RA mengemukakan bahwa nama julukan yang paling disukai oleh Sy. Ali adalah Abu Turab. Beliau sangat bangga jika dipanggil dengan julukan itu karena panggilan Abu Turab adalah pemberian nama dari Nabi Muhammad SAW.
Asal usul pemberian nama tersebut ialah, suatu hari Sy. Ali berselisih dengan Sy. Fatimah (istrinya), lalu ia keluar menuju masjid. Sewaktu Nabi Muhammad SAW menyusulnya, beliau SAW menjumpai Sy. Ali sedang berbaring, dan punggungnya penuh debu. Lantas beliau SAW membersihkan debu dari punggnug Sy. Ali (dengan penuh kasih) dan bersabda, âDuduklah wahai Abu Turab.â (HR. Al-Bukhari dan Muslim).