KERAMAT SAYYIDINA SYEIKH ABU MUHAMMAD HABIB ALFARISI
Luthfi Bashori
Beliau seorang waliyullah ahli keramat, sebagaimana diriwayatkan bahwa pernah terjadi, pada suatu saat beliau berada di Bashrah Iraq, sehari menjelang waktu wuquf di Arafah, namun esok hari pada saat hari H wuquf, beliau sudah berada di Arafah. Padahal jarak antara Iraq dan Makkah sangatlah jauh, dan kendaraan yang ada kala itu hanyalah onta dan kuda. Sedangkan kedatangan beliau itu tanpa menunggang kendaraan apapun. Inilah salah satu keramat Sayyidina Syeikh Abu Muhammad
Banyak kejadian aneh yang terjadi pada diri beliau, contoh lain yaitu
saat banyak orang tertimpa musim paceklik dan inflansi, hingga jumlah kemiskinan semakin meningkat, maka Sayyidina Syeikh Abu Muhammad menjadi rajin keliling dari satu kampung menuju kampung lainnya, dan beliau selalu membawa tas plastik, yang mana setiap kali bertemu seorang yang miskin, maka beliau meletakkanm tas plastik tersebut di atas kepalanya kemudian berdoa kepada Allah, setelah itu beliau merogohkan tangannya ke dalam tas seraya mengambil sejumlah uang untuk diberikan kepada setiap fakir miskin yang beliau jumpai.
Suatu saat, ada seorang lelaki yang mendatanginya dan mengatakan bahwa Syeikh Abu Muhammad perrnah hutang kepadanya 300 dirham, maka hendaklah hari ini mengembalikan hutangnya. Mendengar hal itu, Syeikh Abu Mahammad secara spontan berdoa :
`Ya Allah, jika orang ini benar maka penuhilah hutangnya, namun jika dia berbohong maka berilah cobaan pada dirinya`.
Subhanallah, seusai Syeikh Abu Muhammad berdoa, tiba-tiba tubuh orang tersebut menjadi lumpuh. Mengetahui dirinya lumpuh, orang itu pun menangis-nangis sambil minta maaf kepada Syeikh, dan menyatakan bertaubat dari berbuat bohong. Maka, Syeikh Abu Muhammad berdoa lagi :
`Ya Allah, jika taubatnya itu benar-benar murni taubat, maka berilah kesembuhan`.
Tak lama berselang, maka kesehatan orang itu pun pulih kembali seperti sedia kala, sehinga dia mengucapkan ribuan terima kasih.
Syeikh Abu Muhammad Habib Alfarisi ini wafat di Iraq pada tahun 125 H.
(Disarikan dari kitab Jami`u Karaamatil Aulia, Syeikh Yusuf Annabhani).