URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
APA UNTUNGNYA MENGEJAR FATAMORGANA ? 
Penulis: Luthfi Bashori [ 20/8/2017 ]
 

APA UNTUNGNYA MENGEJAR FATAMORGANA ?



Luthfi Bashori



Jangat tertipu dengan gemerlapnya kehidupan dunia, karena hidup di dunia itu hanyalah sementara, dan penuh dengan fatamorgana. Kehidupan dunia adalah waktu yang sekejap di banding kekalnya kehidupan akhirat yang lebih hakiki tanpa dibatasi oleh apapun atau keadaan yang unlimitide.

Sedangkan mengejar kehidupan dunia yang bersifat sementara itu, hanya dapat dinikmati oleh mereka yang berpikiran pendek, materialistis dan tidak memiliki harapan hidup nikmat di akhirat sama sekali.

Allah SWT berfirman yang artinya, “Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna), dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat, kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.”  (QS. Hud, 15-16).

Sedangkan orang yang ingin mendapatkan kenikmatan yang hakiki di akhirat nanti, maka akan menjadikan kehidupan dunia itu sebagai perantara semata, dan akan selalu mempersiapkan diri demi mendapatkan kehidupan yang terbaik di akhirat nanti.

Sy. Abdullah bin Mas’ud RA memberitahukan bahwa suatu saat Rasulullah SAW tidur di atas tikar. Ketika beliau SAW bangun, tampak jelas bekas tikar itu di kulitnya. Kemudian ada shahabat yang mengusulkan, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami ambilkan kasur untukmu?”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Apalah artinya dunia ini buat diriku. Aku di dunia ini bagaikan orang yang bepergian dan berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi).

Padahal beliau SAW sendiri sudah dijamin akanditempatkan di sorga yang derajatnya paling tinggi di antara makhluk-makhluk beriman yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Namun beliau SAW justru sangat sedikit dalam menikmati gemerlapnya kehidupan dunia demi mempersiapkan diri unuk hidup di akhirat yang lebih kekal.

Sy. Ibnu Umar RA berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hiduplah di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang sedang lewat sebentar.” (HR. Al-Bukhari).

Umumnya, kebiasaan orang asing atau orang yang sedang lewat di suatu tempat, tentu tidak memerlukan waktu yang lama di tempat pemberhentiannya, bahkan jika ia memerlukan sesuatu untuk menambah bekal di saat itu, maka akan mengambil keperluannya tersebut hanya sekedarnya saja tanpa ingin menambahi beratnya beban yang telah dibawanya.

Sy. Abdullah bin Mas’ud RA memberitakan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian menumpuk-numpuk harta, karena akan mengakibatkan kalian sangat mencintai dunia.” (HR. At-Tirmidzi).

Dunia yang penuh tipu daya itu, sebenarnya hanyalah tempat yang tidak terhormat bagi setiap orang, bahkan mengejar kenikmatan dunia itu adalah bukti ketidakmampuan pelakunya. Karena durasi umur manusia yang tidak dapat ditebak, justru akan menjadi ranjau-ranjau jebakan bagi siapa saja yang terlena di dalam kehidupan dunia.

Sy. ‘Aisyah RA menuturkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dunia merupakan tempat tinggal bagi orang yang tidak punya tempat tinggal, juga merupakan harta bagi orang yang tidak mempunyai harta, dan hanya karena dunialah orang yang tidak berakal mengumpulkannya.” (HR. Ahmad).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam