Luthfi Bashori
Sy. Ibnu Umar RA mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT itu tidak buta. Ketahuilah, sesungguhnya Al-Masih Dajjal itu buta mata kanannya seperti sebuah anggur mengembung.†(HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa kelak munculnya Dajjal itu dengan penampilan wajah yang jelek dan tidak nyaman dipandang mata, atau nyaris bermuka menakutkan dan menyeramkan, namun banyak orang yang tergoda dengan janji-janji palsunya.
Sy. Anas bin Malik RA memberitahukan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap Nabi mengingatkan umatnya agar waspada terhadap si buta pembohong besar. Ketahuilah, dia buta, sedangkan Tuhanmu tidak buta. Antara kedua mata Dajjal, tertulis ‘K-F-R’ (kafir).†(HR. Muslim).
Penyematan istilah kafir terhadap si buta Dajjal, ternyata sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW, tentunya si buta Dajjal tidak akan senang dirinya mendapat julukan kafir. Tapi, yang demikian itulah ajaran Rasulullah SAW. Karena itu, pihak manapun yang merasa keberatan dengan julukan kafir, karena ketidak-imanan-nya kepada ketuhanan Allah serta kerasulan Nabi Muhammad SAW, maka sejatinya yang seperti itu sudah terjadi sejak jaman dahulu kala hingga munculnya Dajjal kelak.
Sy. Hudzaifah RA mengutarakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Aku lebih tahu tentang Dajjal dibandingkan Dajjal itu sendiri. Dia mempunyai dua sungai yang mengalir. Yang satu terlihat mata mengalirkan air putih bersih, yang satunya lagi kelihatan bagaikan bara api bergejolak yang sedang mengalir. Siapa yang menemukannya, hendaklah menuju sungai yang tampak api menyala, lalu picingkan mata, tundukkan kepala, dan minumlah airnya. Sebab, sesungguhnya itulah air sejuk. Mata Dajjal tertutup oleh selapis daging tebal. Antara kedua matanya ada tulisan ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik yang buta huruf maupun tidak.†(HR. Muslim).
Iming-iming tipuan kenikmatan dunia di akhir jaman ternyata akan lebih menggiurkan daripada iming-iming kenikmatan hidup di akhirat nanti. Memang Dajjal yang dimaksud oleh Rasulullah SAW di atas masih belum muncul, namun sifat-sifat Dajjal kini sudah banyak yang melekat pada diri ‘Para Penjahat Aqidahâ€, bahkan sudah semakin merajalela.
Hal ini terbukti telah banyak penawaran kenikmatan dunia, sebut saja semisal iming-iming kucuran dana yang besarnya tak terhingga, atau iming-iming jabatan, atau iming-iming fasilitas menggiurkan, yang kini semakin marak ditawarkan oleh pihak musuh Allah (pihak yang kafir kepada Allah), namun sangat begitu mudah ditelan oleh kalangan umat Islam. Padahal kenikmatan yang ditawarkan itu hakikatnya hanyalah fatamorgana, ibarat iming-iming sungai dengan air yang putih nan sejuk milik si buta Dajjal, sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah SAW.
Sy. Anas bin Malik RA memberitahukan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Semua negeri akan diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Semua jalan ke kedua kota tersebut dijaga malaikat dengan berbaris. Maka, berhentilah Dajjal di sebuah kebun di pinggir kota Madinah. Saat itu Madinah diguncang gempa tiga kali. Lalu orang-orang kafir dan orang-orang munafik akan keluar kota Madinah menemui Dajjal.†(HR. Muslim).
Termasuk problem bagi masyarakat Indonesia, ternyata kelak negeri Indonesia termasuk yang akan dimasuki oleh Dajjal menurut informasi dari hadits Rasulullah SAW di atas.
Padahal dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Akan lahir di akhir jaman Dajjalun Kaddzabun (dajjal-dajjal yunior tukang bohong), yang akan mendatangi kalian dengan riwayat-riyawat (berita-berita/cerita-cerita) yang kalian dan orang-orang tua kalian sendiri tidak pernah mendengarkan sebelumnya. Maka berhati-hatilah kalian semua, jangan sampai mereka menyesatkan kalian.†(HR. Muslim, no 7).
Tentunya ‘dajjal-dajjal yunior’ ini juga akan bermunculan di bumi Indonesia, sebelum masuknya Dajjal senior sebagaimana yang dimaksud oleh Rasululah SAW. Â