URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 309 users
Total Pengunjung: 6224429 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MENYERTAI SAFARI DAKWAH SANG GURU TERCINTA, ABUYA DR. SAYYID AHMAD BIN MUHAMMAD ALWI ALMALIKI (MAKKA 
Penulis: Pejuang Islam [ 13/7/2017 ]
 
MENYERTAI SAFARI DAKWAH SANG GURU TERCINTA, ABUYA DR. SAYYID AHMAD BIN MUHAMMAD ALWI ALMALIKI (MAKKAH) DI JOHOR BAHRU MALAYSIA - (3)

Luthfi Bashori

ALBAQIYATUS SHALIHAT
(TINGGALAN YANG BAIK)

Abuya Sy. Ahmad Almaliki menerangkan:

Keberadaan para ulama yang menyebarkan ilmu serta mengajarkannya kepada masyarakat, termasuk peninggalan Rasulullah SAW yang sangat berharga.

Banyaknya kitab-kitab syariat Islam yang dicetak dan diterbitkan serta dijual di toko-toko buku, itu pertanda bahwa hakikatnya `kehidupan` Rasulullah SAW masih terus berlangsung hingga kapanpun.

"Hakikatnya para Nabi itu tidak meninggal dalam kuburan mereka"

Bal ahya-un `inda rabbihim yurzaqun (tetapi mereka hidup di hadapan Allah serta diberi rizqi)

Semua kitab yang ditulis oleh para ulama Salaf berdasarkan Alquran dan Hadits, merupakan penjabaran dari dua sumber hukum Islam tersebut, hanya saja cara penyajian antar para ulama itu yang berbeda-beda.

Ada ulama yang lebih konsentrasi mendalami bidang Alquran dengan segala cabang ilmunya, atau Hadits dengan segala cabang ilmunya, atau lebih memilih konsentrasi dalam keilmuan yang terkait ibadah kepada Allah, atau bidang hukum syariat terkait pergaulan di tengah masyarakat, atau konsentrasi dalam bidang kehidupan rumah tangga islami, bahkan ada yang khusus membahas urusan kematian dan sebagainya.

Semua cabang ilmu yang dilestarikan oleh para ulama itu hakikatnya berasal dari ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Adapun kitab-kitab yang keberadaannya itu lestari sejak jaman dahulu hingga kini, atau kitab-kitab yang diterima dengan baik oleh banyak pihak, itu menandakan penulis atau pengarangnya benar-benar ikhlas dan hanya mencari keridhaan Allah SWT.

Contoh yang saya (Abuya Sy. Ahmad Almaliki) ketahui dengan mata kepala sendiri, bahwa salah satu kitab yang ditulis oleh ayah saya, Prof. DR. Sayyid Muhammad Alwi Almaliki yang berjudul Mafahim Yajibu An Tushahhah itu diterima di banyak negara, termasuk di negara Imarat, Kuwait, Amman, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan beberapa negara lain yang dihuni oleh umat Islam.

Kitab Mafahim Yajibu An Tushahhah itu juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, hingga manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh umat Islam yang berada di pelbagai negara.

Maka keberadaan kitab yang semacam ini, tentunya pengarangnya adalah seorang yang ikhlas karena Allah, maka Allah pula yang menggerakkan hati orang-orang shalih untuk meresponnya secara positif.

Adapun di antara isi kitab Mafahim adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh umat Islam dalam kehidupan mereka setiap hari.

Contoh kecil, orang yang memerlukan pemahaman tentang perbedaan kedudukan Allah sebagai Dzat yang Maha Pencipta dengan kedudukan Rasulullah SAW sebagai makhluq ciptaan-Nya, maka dibahas dalam satu bab, namanya Bab Maqamul Khaliq wa Maqamul Makhluq.

Ayah saya mencontohkah dalam kitab Mafahim, misalnya sekalipun ada satu kata yang sama untuk menyifati Allah SWT maupun menyifati Rasulullah SAW, namun hakikatnya mempunyai arti yang berbeda karena kedudukannya juga berbeda.

Seperti sifat RAHIM (sayang). Allah memiliki sifat Ghafurun Rahim, Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Rasulullah SAW juga memiliki sifat Raufun Rahim, yang lemah lembut dan penyayang.

Maka sifat Rahim yang dinisbatkan kepada Allah sangat berbeda dengan sifat rahim yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW.

Bahkan kita pun bisa memiliki sifat rahim (sayang), karena Rasulullah SAW memerintahkan kepada umat Islam: Irhamu man fil ardhi yarhamukum man fis samaa` (Sayangilah oleh kalian orang-orang yang ada di bumi, maka para penghuni langit pun akan menyayangi kalian).

Sifat rahim itupun banyak dimiliki oleh umat manusia pada umumnya. Namun tentu berbeda maknawiyahnya dengan sifat Rahim yang dinisbatkan kepada Allah SWT.

Maka lafadz RAHIM itu adalah Lafdzun Musytarak yaitu kata yang bisa digunakan untuk beberapa pihak, sekalipun mempunyai maksud yang berbeda-beda.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam