SUMPAH YANG DISERTAI โINSYA-ALLAHโ, MAKA BOLEH DILANGGAR
Luthfi Bashori
Sumpah adalah sebuah kebiasaan yang sering terjadi di tengah masyarakat.ย Banyak orang yang senang bersumpah, namun tidak jarang mereka melanggar sumpah yang telah diucapkan.
Melanggar sumpah itu adakalanya berimplikasi pada sanksi hukum, misalnya ia bersumpah atas nama Allah dengan kemauannya sendiri, ia sengaja mengucapkan dengan sumpah tersebut, dan ia mengucapkan kalimat sumpah dengan tujuan untuk bersumpah, maka sebagaimana yang difirmankan oleh Allah:
ูููููููุงุฑูุชููู ุฅูุทูุนูุงู
ู ุนูุดูุฑูุฉู ู
ูุณูุงููููู ู
ููู ุฃูููุณูุทู ู
ูุง ุชูุทูุนูู
ูููู ุฃููููููููู
ู ุฃููู ููุณูููุชูููู
ู ุฃููู ุชูุญูุฑููุฑู ุฑูููุจูุฉู ููู
ููู ููู
ู ููุฌูุฏู ููุตูููุงู
ู ุซูููุงุซูุฉู ุฃููููุงู
ู
ุฐููููู ูููููุงุฑูุฉู ุฃูููู
ูุงููููู
ู ุฅูุฐูุง ุญูููููุชูู
ู
โKaffarahnya adalah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu langgar.โ (Q.s. Al-Maidah: 89).
Namun adakalanya tidak berimplikasi pada sanksi hukum, seperti dalam firman Allah:
ููุง ููุคูุงุฎูุฐูููู
ู ุงูููููู ุจูุงููููุบููู ููู ุฃูููู
ูุงููููู
ู ูููููููู ููุคูุงุฎูุฐูููู
ู ุจูู
ูุง ุนููููุฏูุชูู
ู ุงููุฃูููู
ูุงูู
โAllah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja.โ (Q.s. Al-Maidah: 89).
Sanksi melanggar sumpah ini tidak berlaku pada:
โข Anak kecil yang belum baligh.
โข Orang gila.
โข Seorang yang pingsan.
โข Seorang yang mabuk walaupun mabuknya itu dengan kemauannya dan disengaja, tetap tidak sah sumpahnya.
โข Orang yang lupa bahwa dirinya bersumpah atau melakukan isi sumpahnya dalam keadaan lupa, maka tidak dianggap sah sumpahnya.
โข Orang yang tidur, maka tidak sah sumpahnya orang yang sedang tidur dengan cara ngelindur atau mengigau.
โข Orang yang dipaksa untuk bersumpah, maka tidak sah sumpahnya dan tidak wajib kaffaroh jika melanggarnya.
โข Orang yang bisu dan tidak mempunyai isyarah yang dapat dimengerti, maka tidak sah sumpahnya, lain halnya jika dia mempunyai isyarat yang dapat dimengerti maka dianggap sah sumpahnya dan wajib kaffarah jika dia melanggarnya.
Termasuk juga apa yang disebutkan dalam hadits, sebagaimana Sy. Abu Hurairah RA memaparkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, โSiapa yang bersumpah kemudian ia mengatakan Insya-allah, maka ia tidak berdosa.โ (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Sy. Umar RA menuturkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, โSiapa yang mengucapkan suatu sumpah kemudian ia berkata Insya-allah maka ia tidak berdosa melanggar sumpahnya itu.โ (HR. Jamaโah Ahli Hadist, kecuali Abu Dawud).
Sy. Ikrimah mendengar cerita dari Sy. Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, โDemi Allah, sungguh aku akan memerangi kaum Quraisy.โ Lalu beliau ucapkan, โInsya-allah.โ Kemudian Nabi SAW bersumpah lagi, โDemi Allah, Sungguh aku akan memerangi kaum Quraisy.โ Lalu beliau ucapkan, โInsya-allah.โ Setelah itu untuk ketiga kalinya, Rasulullah SAW bersumpah, โDemi Allah, Sungguh aku akan memerangi kaum Quraisy.โ Lalu beliau ucapkan, โInsya -allah.โ Dan ternyata beliau tidak memerangi mereka. (HR. Abu Dawud).