MASUK SURGA DENGAN AMAL SHALEH & KEIMANAN
Luthfi Bashori
Imam Nawawi berkata, “Sesuai firmam Allah SWT yang artinya, ‘Masuklah kalian ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl: 32).
Dalam QS. Az-Zukhruf, 72 disebutkan yang artinya, “Dan itulah yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan .”
Banyak ayat semacam itu yang menunjukkan bahwa manusia dimasukkan surga di samping karena rahmat Allah, juga dengan ama kebaikannya.
Maka tidak ada pertentangan antara ayat-ayat tersebut dengan sabda Nabi Muhammad SAW, “Tidak seorang pun dari kalian masuk surga karena disebabkan amalnya?”
Rasulullah SAW ditanya, “Termasuk engkau juga, ya Rasulullah?
Rasulullah SAW menjawab, “Dan aku juga tidak, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku”. (HR, Bukhari - Muslim).
Akan tetapi makna ayat-ayat di atas adalah, bahwa manusia yang masuk surga disebabkan amal-amalnya itu, karena sebelumnya ia telah mendapat rahmat dan taufik hingga dapat mengerjakan amal-amal kebaikan, serta mendapat hidayah dari Allah hingga dapat melakukan amalnya secara ikhlas, lantas Allah menerima amal-amal shalehnya itu dengan rahmat-Nya, kemudian memasukkannya ke dalam surga.
Maka benarlah bahwa ia tidak masuk surga disebabkan amalnya semata-mata sebagaimana disebut dalam hadist, melainkan karena didahului oleh rahmat Allah.
Menurut para ulama, bahwa manusia itu juga akan masuk surga disebabkan keimanannya. Manusia yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, maka tidak akan dapat masuk surga. Karena surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan tidak menyekutukan-Nya dengan menyembah tuhan-tuhan selain Allah.
Allah berfirman yang artinya:
“Belomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya,….” (QS. Al Hadid, 21).
Sedangkan untuk mendapat derajat yang tinggi disorga itu, tergantung amal-amal yang shaleh dan akhlak-akhlak yang terpuji.
Ketika seorang arif ditanya tentang orang kafir yang masuk Islam dan mati tidak lama setelah masuk Islam, maka ia menjawab, “Tidaklah diragukan bahwa ia akan masuk surga. Akan tetapi ia belum mengerjakan amalan yang dapat mengantarkannya untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi.”
Itu berarti bahwa amal shaleh mempunyai kedudukan khusus. Adapun tingginya kedudukan di surga adalah buah dari amal-amal shaleh yang dikerjakan selama di dunia.