MENYAMPAIKAN SALAM KEPADA NABI SAW LEWAT SURAT
Luthfi Bashori
Cinta, kata sebagian orang adalah sesuatu yang aneh, bahkan seringkali tidak logis. Cinta juga sering kali membawa dampak, terkadang positif, namun tak jarang pula berdampak negatif, seperti bunuh diri gara-gara putus cinta.
Adapun cinta kepada orang baik baik pasti membawa dampak yang baik pula. Nabi SAW bersabda : Yukhsyarul mar-u yaumal qiyaamati ma`a man ahabb (digiringlah seseorang itu dihari Qiamat bersama orang-orang yang dicintainya).
Karena rasa cinta yang sangat mendalam, maka Khalifah Umar bin Abdul aziz yang sangat terkenal dengan keadilannya, sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Assyifa, karangan Alqadli Iyadl Alyahshubi pada juz 2 halaman 38, dan dalam kitab Asshilat, karangan Alfairuzabadi halaman 921 disebutkan, bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirim surat dari negeri Syam ke Madinah Almunawwarah, yang berisi ucapan salam untuk dibacakan di depan makam kuburan Nabi Muhammad SAW.
Yazid bin Abi Said Almahri juga bercerita, bahwa tatkala dirinya berpamitan kepada Khalifah Umar bin abdul Aziz untuk pergi ke kota Madinah Almunawwarah, maka Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata : Saya punya hajat kepadamu. Yazid pun menjawab : Wahai Khalifah, bagaimana engkau mempunyai hajat kepadaku ?. Khalifah pun menjawab : Aku berpendapat, jika engkau masuk kota Madinah, engkau harus menziarahi makam kuburan Nabi SAW, karena itu tolong sampaikan salamku kepada Beliau SAW.
Khalifah Umar bin abdul Aziz melakukan yang demikian ini tiada lain hanyalah terdorong rasa cinta yang tak terhingga kepada Rasulullah SAW.
Bahkan dalam kitab Syarah Syifa, karangan Mulla Ali Alqari, serta kitab Assyuab menurut riwayat Albaihaqi disebutkan, bahwa para ulama salaf rata-rata selalu berkirim salam kepada Rasulullah SAW, Sy. Abu Bakar dan Sy. Umar bin Khatthab lewat orang-orang yang berangkat haji atau umrah, sekalipun para salaf tersebut berada di negeri yang jauh. Sebaliknya mereka juga menyampaikan salamnya orang-orang yang menitip salam kepada Rasulullah SAW, Sy. Abu Bakar dan Sy. Umar bin Khatthab saat mereka sedang berziarah ke Madinah.
Ibrahim bin Syaiban bercerita: Saat aku berhaji, aku datang ke kota Madinah, lantas aku mendekati makam kuburan Nabi SAW dan aku ucapkan salam, maka aku dengarkan dari dalam makam kuburan suara: Wa alaikas salaam.
Ibnu Taimiyah dalam kitab Iqtidha-us shiraathil mustaqiim halaman 383 mengatakan, bahwa Said bin Musayyib Attabi`i, pernah mendengarkan adzan dari dalam makam kuburan Nabi SAW, dan beberapa orang shaleh juga mendengarkan jawaban salam saat berziarah ke makam kuburan Nabi SAW.
Ibnu Taimiyah juga mengatakan bahwa di makam kuburan para Nabi dan orang-orang shaleh, sering terjadi hal-hal yang di luar nalar akal sehat, seperti datangnya cahaya yang sangat terang benderang dari dalam makam kuburan, atau seperti adanya binatang buas yang tidak dapat melewati makam kuburan tersebut, atau tatkala terjadi kebakaran, ternyata makam kuburan seorang yang shaleh tidak ikut terbakar karena kekeramatan yang diberikan oleh Allah.
Mudah-mudahan ada kesempatan bagi kita untuk dapat berziarah ke makam kuburan para Nabi dan kuburan orang-orang shaleh, agar mendapat berkah dari keramat yang diberikan oleh Allah kepada mereka.