TANDA CINTA KEPADA ALLAH,
TIDAK MELANGGAR ATURAN SYARIAT
Luthfi Bashori
Seorang bijak ditanya, āKapan seorang hamba itu menampakkan keadaan cinta?ā
Ia pun menjawab, āApabila ia menjalankan lima hal secara lahir dan batin, yaitu menepati janji, memelihara batas-batas, menerima apa yang ada, bersabar atas sesuatu yang hilang, dan menaati yang disembah.ā
Pertama, berusaha menepati janji baik janji kepada Allah atau janji kepada manusia. Janji kepada Allah yaitu dengan pengakuannya bahwa Allah sebagai Tuhannya, maka ia akan berusaha untuk melakukan perintah-Nya. Ia juga menginkari setiap sesuatu yang dianggap tuhan selain Allah, serta menginkari segala bentuk penyekutukan terhadap Allah yang dilakukan oleh siapapun orangnya.
Arti menginkari penyekutuan terhadap Allah, termasuk juga menjauhi pergaulan dengan orang-orang yang menyembah tuhah selalin Allah, tidak bersepakat terhadap kekafiran mereka, bahkan menentang segala bentuk kemusyrikan dan kekafiran yang ada di belahan bumi manapun.
Kedua, memelihara batas-batas, maksudnya terhadap batas-batas larangan Allah ia harus berusaha menghindar diri. Jika Allah melarang sesuatu dalam kitab suci-Nya, maka seketika itu pula wajib meninggalkannya tanpa ada tawar menawar lagi.
Seperti saat Allah melarang agar umat Islam tidak menjadikan orang-orang kafir non muslim sebagai pemimpin, teman setia, mitra kehidupan, idola dan sebagainya selain hanya karena urusan ājual beliā yang memang diperbolehkan dalam Islam. Demikian juga terhadap larangan-larangan Allah yang lainnya.
Ketiga, menerima apa yang ada, yaitu menerima apa saja yang ditentukan oleh Allah, merasa senang menerima dengan ketentuan Allah, karena Allah itu akan menentukan sesuatu yang dicintai-Nya.Ā Ini bukan berartiĀ tidak diperintahkan untuk selalu berusaha ke arah yang lebih baik. Bahkan semua orang itu dianjurkan untuk berusaha menjadi yang terbaik serta tidak mudah menyerah oleh keadaan. Namun dalam perjuangannya itu tetap menyakini bahwa akhir dari segala sesuatunya itu hanyalah ketentuan dari Allah, dan Allah akan mempermudah jalan hidup semua orang itu sesuai dengan batas upaya yang mereka galakkan.
Keempat, bersabar atas sesuatu yang hilang. Maksudnya sabar mengadapi ujian dari Allah, dan Allah akan menolong orang-orang yang sabar, misalnya jika ada seseorang yang terkena musibah bencana alam, hingga kehilangan tempat tinggalnya.Ā Sedangkan yang paling utama adalah bersabar dalam menjauhi larangan Allah. Banyak orang yang dapat bersabar tatkala mendapatkan musibah bencana alam, maupun dapat bersabar tatkala mendapat perlawanan dari pihak-pihak yang membenci dirinya karena urusan duniawi, namun saat menghadapi kemaksiatan yang sangat dibenci oleh Allah, justru ia tidak sabar untuk menjauhi dan menghindarinya, bahkan iapun hanyut di dalammnya.
Kelima, mentaati apa yang dikehendaki oleh Allah. Caranya ialah mempelajari ajaran syariat yang telah diturunkan oleh-Nya, dengan melewati panduan kitab yang telah dikarang oleh para ulama salaf terdahulu, lantas berusaha mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika lima hal ini ada pada diri seseorang, maka itulah pertanda ia adalah hamba yang sedang mencintai dan sekaligus dicintai oleh Allah.