|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 65 users |
Total Pengunjung: 6224167 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
KERAMAT IMAM HASAN ALBASHRI |
Penulis: Pejuang Islam [ 25/10/2016 ] |
|
|
KERAMAT IMAM HASAN ALBASHRI
Luthfi Bashori
Beliau wafat di Bashra Iraq pada tahun 110 Hijriyah. Jenazah beliau dishalati dan dimakamkan setelah pelaksanaan salat Jumat. Tepatnya beliau wafat pada hari Kamis menjelang malam. Sedangkan pada hari Rabu malamnya, sebagian auliya (para wali Allah), menyaksikan pintu-pintu langit terbuka, dan terdengar suara memanggil: Ketahuilah, bahwa Hasan Albashri akan menghadap Allah, dan Allah telah ridla kepadanya. Riwayat ini diberitakan oleh Imam Alhkhani.
Imam Hasan Albashri terkenal sebagai pemimpin kalangan zuhhad atau para ahli zuhud yang menjauhi kehidupan dunia, kalangan ahli ibadah, kalangan ulama, dan kalangan sastrawan Arab.
Tatkala Imam Hasan Albashri mendengar bahwa Hajjaj bin Yusuf, hulubalangnya Yazid bin Muawiyah membunuh shahabat Said bin Jubair, maka Imam Hasan Albashri berdoa: Wahai Dzat yang dapat melemahkan pelaku kedurjanaan, balaslah Hajjaj! Maka tidak selang tiga hari, terjadilah pembusukan pada badan Hajjaj bin Yusuf dan keluar ulat dari tubuhnya, lantas mati.
Sayyidina Hasan Albashri termasuk kekasih Allah yang mendapat banyak keistimewaan, antara lain Allah melipat bumi untuk beliau, artinya jarak yang jauh menjadi sangat dekat tatkala beliau mendatanginya.
Seringkali para ulama Makkah menemukan beliau shalat di Masjidil Haram, padahal beliau menetap di Bashra Iraq yang jaraknya ribuan kilo meter. Peristiwa semacam itu bukanlah di saat beliau menjalankan ibadah umrah.
Tentu saja, kejadian semacam ini adalah salah satu bentuk keramat Imam Hasan Albashri yang diberkan oleh Allah. Karena beliau adalah salah satu dari para auliya kekasih-kekasih Allah.
Jika para Nabi diberi mu`jizat oleh Allah berupa suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya, contohnya mu`jizat Nabi Musa yang mampu membelah lautan hanya menggunakan sebuah tongkat, dan Nabi Sulaiman dapat memahami serta dapat berbicara dengan semua jenis binatang, sedangkan Nabi Muhammad SAW diberi kemapunan untuk menjawab ucapan salam dari pepohonan dan bebatuan, maka para wali Allah sebagai pengganti dan pewais para Nabi, juga diberi kelebihan oleh Allah berupa keramat, yaitu kemampuan lebih di luar kebiasaan manusia pada umumnya. Seperti halnya kemampuan lebih yang diberikan oleh Allah kepada Imam Hasan Albashri.
Nabi SAW telah menyiratkan masalah ini dalam sabda beliau SAW yang artinya: Para Ulama dari kalangan ummatku, kedudukannya seperti para Nabi di kalangan Bani Israel.
Mudah-mudahan kita dapat menjadi salah satu dari para ulama yang sekaligus sebagai auliya kekasih-kekasih Allah, atau jika belum mampu, maka semoga kita dapat berkhidmat kepada para ulama, jika belum mampu, mudah-mudahan kita dapat selalu mengikuti petunjuk para ulama, jika belum mampu maka setidaknya dapat menghormati para ulama, jika belum mampu, maka jangan sampai kita menyakiti para ulama, jika belum mampu, maka sekali-kali janganlah melawan para ulama apalagi sampai memusuhi mereka. Karena para ulama itu adalah pewaris para Nabi.
(kisah disadur dari kitab Jami`u Karamatil Auliya karangan Syaikh Yusuf Annabhani).
|
1. |
Pengirim: ridwan - Kota: Proboinggo
Tanggal: 11/9/2009 |
|
Bumi tidak akan sunyi dari empat puluh orang yang senantiasa tekun beribadah laksana kholilulloh Nabi Ibrahim as. Sebab mereka itu, kita diberikan hujan. Karena mereka pula, kita diberikan bantuan. Manakala mati satu di antara mereka, Allah ta’ala menggantinya dengan yang lain. (Sayyid Muhammad Alawi, Mafahim: 99). |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Syukran atensinya. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: salafi - Kota: Proboinggo
Tanggal: 11/9/2009 |
|
Syaikhul Akbar Ibnu Araby dalam kitab Futuhatul Makkiyah membuat
klasifikasi tingkatan wali dan kedudukannya. Jumlah mereka sangat
banyak, ada yang terbatas dan yang tidak terbatas. Sedikitnya
terdapat 9
tingkatan, secara garis besar dapat diringkas sebagai berikut :
1. Wali Aqthab atau Wali Quthub
Wali yang sangat paripurna. Ia memimpin dan menguasai wali diseluruh
alam semesta. Jumlahnya hanya seorang setiap masa. Jika wali ini
wafat,
maka Wali Quthub lainnya yang menggantikan.
2. Wali Aimmah
Pembantu Wali Quthub. Posisi mereka menggantikan Wali Quthub jika
wafat.
Jumlahnya dua orang dalam setiap masa. Seorang bernama Abdur Robbi,
bertugas menyaksikan alam malakut. Dan lainnya bernama Abdul Malik,
bertugas menyaksikan alam malaikat.
3. Wali Autad
Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin,
yang
masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di Kakbah.
Kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita. Mereka bergelar Abdul
Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.
4. Wali Abdal
Abdal berarti pengganti. Dinamakan demikian karena jika meninggal di
suatu tempat, mereka menunjuk penggantinya. Jumlah Wali Abdal sebanyak
tujuh orang, yang menguasai ketujuh iklim. Pengarang kitab Futuhatul
Makkiyah dan Fushus Hikam yang terkenal itu, mengaku pernah melihat
dan
bergaul baik dengan ke tujuh Wali Abdal di Makkatul Mukarramah.
Pada tahun 586 di Spanyol, Ibnu Arabi bertemu Wali Abdal bernama Musa
al-Baidarani. Abdul Madjid bin Salamah sahabat Ibnu Arabi pernah
bertemu
Wali Abdal bernama Mu'az bin al-Asyrash. Beliau kemudian menanyakan
bagaimana cara mencapai kedudukan Wali Abdal. Ia menjawab dengan
lapar,
tidak tidur dimalam hari, banyak diam dan mengasingkan diri dari
keramaian.
5. Wali Nuqoba'
Jumlah mereka sebanyak 12 orang dalam setiap masa. Allah memahamkan
mereka tentang hukum syariat. Dengan demikian mereka akan segera
menyadari terhadap semua tipuan hawa nafsu dan iblis. Jika Wali
Nuqoba'
melihat bekas telapak kaki seseorang diatas tanah, mereka mengetahui
apakah jejak orang alim atau bodoh, orang baik atau tidak.
6. Wali Nujaba'
Jumlahnya mereka sebanyak 8 orang dalam setiap masa.
7. Wali Hawariyyun
Berasal dari kata hawari, yang berarti pembela. Ia adalah orang yang
membela agama Allah, baik dengan argumen maupun senjata. Pada zaman
nabi
Muhammad sebagai Hawari adalah Zubair bin Awam. Allah menganugerahkan
kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan, keberanian dan ketekunan
dalam
beribadah.
8. Wali Rajabiyyun
Dinamakan demikian, karena karomahnya muncul selalu dalam bulan Rajab.
Jumlah mereka sebanyak 40 orang. Terdapat di berbagai negara dan
antara
mereka saling mengenal. Wali Rajabiyyun dapat mengetahui batin
seseorang. Wali ini setiap awal bulan Rajab, badannya terasa berat
bagaikan terhimpit langit. Mereka berbaring diatas ranjang dengan
tubuh
kaku tak bergerak. Bahkan, akan terlihat kedua pelupuk matanya tidak
berkedip hingga sore hari. Keesokan harinya perasaan seperti itu baru
berkurang. Pada hari ketiga, mereka menyaksikan peristiwa ghaib.
Berbagai rahasia kebesaran Allah tersingkap, padahal mereka masih
tetap
berbaring diatas ranjang. Keadaan Wali Rajabiyyun tetap demikian,
sesudah 3 hari baru bisa berbicara.
Apabila bulan Rajab berakhir, bagaikan terlepas dari ikatan lalu
bangun.
Ia akan kembali ke posisinya semula. Jika mereka seorang pedagang,
maka
akan kembali ke pekerjaannya sehari-hari sebagai pedagang.
9. Wali Khatam
Khatam berarti penutup. Jumlahnya hanya seorang dalam setiap masa.
Wali
Khatam bertugas menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan ummat nabi
Muhammd,saw.
|
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami posting untuk pengunjung |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: Hasan Albashri [PIQ] - Kota: pasuruan
Tanggal: 23/10/2009 |
|
Assalmlkm Wr.Wb.
Afwan Ammy, saya mau tanya!!!
tahun ini ortu saya mau berangkat haji, jauh2 bulan yang lalu sebenarnya mrk ingin mengajak saya naik haji, tapi saya menolaknya dengan alasan pada tahun ini saya ikut ujian al_qur'an dan bhs.arb di PIQ.
yang saya tanyakan, apakah saya berdosa karena telah menolak ajakan yang sungguh mulia tersebut?
Syukron jazilan ya Ammy!!! |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Sebenarnya kalau masalah ujian di PIQ dapat dinego, kami dapat lentur kok sebagai pengurus. Coba bilang lagi ke ortu agar dapat didaftarkan haji lagi. |
|
|
|
|
|
|
|
4. |
Pengirim: bangmu2 - Kota: tangerang
Tanggal: 29/10/2009 |
|
Ass.
salam sejahtera dan keselamatan Allah bagi kita semua...
dapatkah kita keluar dari garis ketentuan Allah..?
tatkala kita sedang ditimpa cobaan keluarga.. rumah tangga.. terlebih agama... Ya Allah ampunilah semua dosaku.. jadikanlah kami termasuk dari kaum MUhsinin Muhsinaat.. Amin |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Yang dapat merubah ketentuan Allah hanyalah doa yang diterima. Jika seorang hamba terkena musibah dan menerimanya dengan sabar tanpa sedikitpun meninggalkan beribadah kepada Allah, sert selalu berkhusnudhan kepada Allah, maka sejatinya dia itu telah mendapatkan ampunan dari Allah serta tambahan ketinggian derajat di sisi Allah. Mudah-mudahan akhi termasuk di dalamnya. |
|
|
|
|
|
|
|
5. |
Pengirim: riehul firdaus - Kota: Sidoarjo
Tanggal: 20/12/2012 |
|
Imam Hassan Al Bashri, yg biasa disebut scr ringkas dg Hassan Basri, adl sufi besar yg memiliki & mengalami banyak kisah "pencarian Tuhan" plus kearifan insan, yg banyak dirujuk utk pembelajaran. Sbg pribadi, beliau sdh begitu agung. Tp toh sejumlah orang menjadikan Hasan Basri sbg mitos penuh keajaiban ibarat dongeng.... Postingan di atas adl satu contohnya, yg akurasinya layak dipersoalkan....
Terimakasih utk Ustad , yg melalui postingan di atas memberi contoh kasus ttg gejala "Sindrom Santo" dlm Islam... |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Sdr. Riehul firdaus. Anda sebagai seorang Wahhabi tulen, selamanya tidak akan mampu memerangi kebid'ahan yang anda lakukan sendiri, yaitu berani berkomentar tanpa menggunakan tekstual dalil syar'i. Bahkan istilah Sindrom Santo yang anda usung itu adalah bikinan baru yang berstatus bid'ah dhalalah. Anda dg kedengkian anda selalu berusaha menjatuhkan umat Islam dg menggunakan istilah2 non islami. Itulah figur anda. Percuma saja ocehan anda tidak akan laku di kalangan aktifis Pejuang Islam NU Garis Lurus.
Bahkan akurasi keislaman anda saja masih perlu diteliti ulang. Figur anda juga gak jelas, status kelamin gak jelas, pendidikan gak jelas, alamat gak jelas. lah siapa yang mau percaya dengan ocehan anda ? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|