URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 310 users
Total Pengunjung: 6224431 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ABUYA ALMALIKI YANG TEREKAM DALAM MEMORIKU 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ]
 

          ABUYA ALMALIKI YANG TEREKAM DALAM MEMORIKU

(dalam rangka mengenang 15 Ramadhan 2004, hari wafat beliau)

Luthfi Bashori



SITUASI KAMAR PRIBADI ABUYA

Abuya Almaliki memiliki kamar pribadi di lingkungan pesantren yang berfungsi sebagai kantor kegiatan beliau sehari-hari, serta perpustakaan kedua, karena beliau memiliki perpustakaan pribadi yang jauh lebih dan lengkap di bagian lokasi lainnya di dalam pesantren. Tentunya Abuya juga memiliki kamar di lokasi rumah tangga beliau yang terpisah dari pesantren, namun tetap bersebelahan dengan lokasi pesantren.

Di kamar pribadi Abuya yang difungsikan sebagai kantor sentral kegiatan, terdapat barang-barang penting yang umum dibutuhkan sehari-hari oleh seorang ulama yang pengarang dan penulis, serta yang  menempatkan diri sebagai sorang ayah bagi murid-muridnya. Contohnya adalah alat-alat perkantoran semacam kertas dengan bermacam-macam jenis, pena, pensil, penggaris, tinta dan lain sebagainya. Alat-alat faximil, pesawat telepon, tape, kaset, vidio player, handycam dan lain sebagainya.

Di kamar ini terdapat beberapa almari selain rak kitab, yaitu almari untuk menyimpan pakaian-pakaian ringan serta beberapa jenis jubah, selendang ridak, kain putih tipis panjang yang dijadikan imamah, dan beberapa jenis songkok. Ada juga almari yang pergunakan untuk menyimpan barang-barang hadiah pemberian dari para jama`ah haji, muhibbin, serta dari tamu-tamu dari berbagai belahan dunia.

Saat Abuya mengantor, beliau tidak duduk di kursi dengan meja kantor seperti konotasi perkantoran resmi di Indonesia, namun beliau duduk di karpet dengan dirangkap kasur tipis, semacam kasur palembang yang kini banyak dijual baik di Indonesia maupun di Saudi Arabiah. Di depan beliau ada meja lipat yang tidak terlalu besar, sehingga mudah dipindah, dan sering difungsikan saat menulis maupun membaca. Namun tak jarang beliau mengfungsikan misnad (sandaran tangan terbuat dari gabus kaku tebal khas Saudi Arabiah) sebagai meja tulis.

Ada juga almari yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang kesehatan seperti beberapa jenis madu, habbatus saudak (jinten hitam), beberapa jenis vitamin, serta beberapa jenis jamu pemberian dari para pencinta beliau. Di almari ini juga tersimpan kayu gahru dan peralatan pembakarannya, serta beberapa janis minyak wangi dan perlengkapan lainnya yang sering dibutuhkan oleh beliau.

Ada juga almari yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga seperti dompet, namun yang berupan tas tangan, surat-surat penting semacam KTP, serta sejumlah perhiasan aksesoris lelaki semacam jam tangan, cincin, beberapa jenis batu permata, beberapa kacamata, potongan kiswah ka`bah dan lain sebagainya. Bahkan ada juga bagian almari yang dipergunakan untuk menyimpan peralatan medis seperti alat tensi darah, tes gula darah dan sebagainya.

Di kamar pribadi Abuya ini, sering juga dipergunakan menerima tamu-tamu penting. Sekaligus di saat-saat tertentu dipergunakan untuk mengajar, saat beliau mempunyai jam mengajar di kelas. Bahkan terkadang acara-acara yang beliau laksanakan khusus bersama para santri, beliau memanfaatkan kamar pribadi ini sebagai tempat kegiatan. Luas kamar cukup besar, sehingga dapat menampung 40 orang, sekalipun harus duduk berdesak-desakan.

Kamar pribadi Abuya ini, adalah menjadi daya tarik tersendiri bagi para santri maupun alumni. Jika seorang alumni datang berkunjung dan berziarah kepada Abuya, namun belum dipanggil dan diajak masuk ke kamar ini, rasanya ada yang kurang dalam kunjungan tersebut. Sebaliknya, jika ada tamu yang bukan alumni, ternyata mendapat panggilan khusus untuk bertemu beliau di kamar ini, maka peristiwa itu adalah sebuah kehormatan yang luar biasa bagi tamu tersebut.

Kami sendiri, selaku santri yang diberi tugas berkhidmat untuk urusan tulis-menulis hasil karya beliau serta penyimpanan dokumentasi lainnya, hampir setiap hari keluar masuk kamar terhormat ini. Perlu diketahui, di saat kami berada di Makkah dalam asuhan beliau, tahun 1983-1991 belum musimnya komputer, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan karya tulis, masih murni ditulis tangan dengan khot halus, dengan menggunakan media kertas folio bergaris dan pena bertinta. Sedangkan penyimpanan dokumentasi penting, menggunakan media buku tulis tebal. Kami sendiri sudah tidak ingat, sudah berapa buku tulis tebal yang menampung tulisan tangan kami sebagai salah satu penulis-penulis Abuya Sayyid Muhammad Alwi Almaliki.

(PERPUSTAKAAN MILIK ABUYA AL-MALIKI, bersambung) 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: dayat  - Kota: sendang
Tanggal: 8/9/2009
 
Masya allaah, saya senang dengan artikel ini. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Syukan jaziilan

2.
Pengirim: Habib  - Kota: Surabaya
Tanggal: 13/9/2009
 
Subhanallah.Kapan bisa brtmu beliau ya... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan akhi dapat dipertemukan dengan beliau, minimal lewat mimpi yang shalihah.

3.
Pengirim: Ridwan Mushtofa  - Kota: Bekasi
Tanggal: 2/11/2009
 
Ass.Wr.Wb.
Terima kasih Ustadz telah menjadi penulis setia beliau Abuya...sehingga dg lantaran itu kami selaku orang awam mudah-mudahan bisa kecipratan barokah ilmu beliau....dan bisa tahu sejarah beliau...Sholawat dan salam semoga tersanjung selalu untuk Rosulullah, para sahabt dan ahlul bait.... .thanks Wassalamu'alaikum... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, mudah-mdahan terkabulkan. amiin,

4.
Pengirim: Muhammad Assegaf  - Kota: Surabaya
Tanggal: 2/1/2012
 
Assalalmu alaikum WR.WB.
Masya Allah. Ahsantum. Ya Ustadzana Al-Fadhil LUTHFI BASHORI. Antum adalah salah satu MAHA KARYA buah didikan dari Habibana Assayid Al-Imam Muhamad Alwi Al-Maliki. Ya bakhtuh wa ya bakhtukum.

Alfaqir/Muhammad Assegaf 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan kita mendapat barakah beliau almaghfur lah.

5.
Pengirim: LA ODE ROJAK  - Kota: gresik
Tanggal: 8/3/2012
 
assalamu alaikum,Ustad semakin banyak tulisan mengenai beliau semakin haus kita ingin mendapatkan ilmunya,lanjutkan tulisan2nya agar kita semakin bersemangat 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon doa agar dapat melanjutkan penulisan kenangan baik dengan beliau.

6.
Pengirim: jamal  - Kota: cirebon
Tanggal: 19/5/2012
 
ya allah bngkitkan beliau di hati kmi 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin.

7.
Pengirim: Asep  - Kota: Bogor
Tanggal: 9/2/2013
 
Sepengetahuan ustadz,Bagaimana pandangan abuya sayyid Almaliki mengenai gaya da'wah sebagian murid2nya yg di tuduh orang sebagai garis keras dan radikal? dan apa pendapat beliau tentang fpi?  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Abuya sering menggambarkannya dengan hadits Nabi SAW : Antum-a'lamu bi umuuri duniyaakum (kalian lebih tahu dengan keadaan (situasi) dunia kalian.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam