URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 343 users
Total Pengunjung: 6224470 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
KESABARAN 
Penulis: Majalah Mafahim [18/10/2009]
 

                           KESABARAN

                                     Majalah Mafahim

Ketika Imam Abdullah bin Abbas ra. Menaiki hewan kendaraannya pada suatu hari, datang kepadanya seseorang dan berkata kepadanya : Semoga Allah memberi pahala yang besar kepadamu wahai ibnu Abbas, anakmu telah meninggal dunia.

Maka Ibnu Abbas turun dari kendaraannya dan shalat dua rakaat. Setelah melakukan shalat, berkata kepadanya laki-laki tersebut : aku heran terhadapmu wahai Ibnu Abbas, aku mengabarkan kepadamu dengan kematian anakmu dan kamu menerima kabar tersebut dengan melakukan shalat?

Maka berkata kepadanya Ibnu Abbas : wahai fulan, tidakkah kamuh membaca firman Allah yang artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.


PUNCAK KESABARAN

Seorang tabi’in yang bernama Saidina Urwah bin zubair anak dari sayyidah Asma’ bin Abu Bakr Assidiq ra. Tertimpa penyakit kangker pada betis beliau.
Berkata beberapa dokter    : wahai Urwah betismu harus dipotong.
Maka Urwah menjawab       : aku menerima perkara ini karena Allah dan ridho dengan apa yang ditentukan Nya. Kemudian beliau pergi keruang operasi untuk memotong betisnya.
Berkata beberapa dokter    : Kamu harus dibius wahai Urwah agar tidak merasakan sakit tersebut.
Maka Urwah menjawab       : aku berlindung kepada Allah dari meminum sesuatu yang akan menghilangkan akalku dari tafakur dalam kebesaran Allah.
Berkata beberapa dokter    : Bagaimana kami dapat memotong betismu wahai Urwah.
Maka Urwah menjawab       : Ketika aku memasuki shalat dan melakukan takbiratul ihram kemudian duduk untuk tasyahud, maka potonglah betisku, karena sesungguhnya aku ketika itu tidak memikirkan dunia dan dan dalam keadaan bertasbih kepada Allah Yang Maha Agung. Maka Urwah duduk dan setelah beliau melakukan shalat dipotonglah betisnya dan beliau dalam keadaan tasyahud. Setelah salam, beliau dibawa kerumahnya dan darah masih mengalir dari betis tersebut.

Saidina urwah mempunyai dua anak. Ketika beliau duduk bersama orang-orang yang menjenguknya dan betis itu ada didepannya. Tiba-tiba Urwah memanggil anak yang pertama akan tetapi anak tersebut tidak menjawab panggilannya. Maka Urwah berkata “innalilahi wainnalilahi rajiun” dan Urwah berkata tidakkah kalian bertanya kenapa dia tidak menjawab panggilanku? Sesungguhnya dia lebih dahulu di panggil oleh Allah dan tidak menjawab panggilanku. Dan orang-orang yang duduk bersama beliau pergi pada anaknya. Maka mereka menemukan anaknya telah jatuh dari atas tangga kemudian mati. Maka Urwah bertakbir atas kematian anaknya dan beti yang ada didepannya. Beliau bersabar dan setelah itu mereka  masuk pada Urwah dan mereka berkata kepada Urwah. Semoga Allah memberikan pahala yang besar atas anakmu yang besar wahai Urwah.

Maka Urwah bin Zubair memegang betis yang terpotong dan berkata Ya Allah engkau telah berikan kepadaku dua betis, Engkau ambil salah satu dari keduanya dan Engkau sisakan yang lain untukku. Maka segala puji bagiMu atas apa yang engkau beri dan aku bersyukur ats apa yang telah Engkau sisakan untukku, dan Engkau berikan aku dua anak, lalu mengambil yang lebih tua dan menyisakan untukku yang lain. Maka segala puji bagiMu atas apa yang engkau beri dan aku bersyukur atas apa yang Engkau sisakan untukku. Kemudian beliau memegang betisnya yang terpotong dan dikafani untuk dikebumikan dan berkata: segala puji bagi Allah, sesungguhnya aku tidak berjalan ketempat yang dimurkai oleh Allah swt.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam