KOK ADA KYAI YANG "DOYAN ANGPAOâ DARI NON MUSLIM ?
Luthfi Bashori
Lagi musim PEMILU, jadi harga aqidah pun seringkali diobral murah oleh oknum-oknum umat Islam. Maka tidak heran jika para kandidat kotor dan tim suksesnya, sedang bagi-bagi sogokan duit, demi memperoleh suara dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat.
Padahal, kegiatan sogok menyogok itu hukumnya haram dan secara tegas diancam oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: Arrasyi wal murtasyi fin nar (penyogok dan yang disogok itu di neraka).
Apalagi jika kandidat yang ikut PEMILU itu dari kalangan non muslim, seperti si Ahok, maka larangannya itu bisa menjadi double, yaa larangan terlibat sogok menyogok juga larangan memiilih pemimpin non muslim.
Namun patut disayangkan, ternyata korban dari dunia sogok menyogok ini, mayoritasnya adalah dari kalangan umat Islam yang tidak memiliki prinsip hidup dan lemah aqidahnya. Bahkan ada juga dari kalangan yang terlanjur âdistigmakanâ oleh masyarakat sebagai Kyai, namun berani menjual aqidahnya demi mendapatkan angpao dari kandidat kotor dan tim suksesnya, termasuk dari kandidat non muslim.
Lantas jika ditanya mengapa kok mendukung kandidat non muslim? Maka akan dijawab dengan seribu alasan, termasuk karena kebijakan partai yang diikutinya, katanya dan berbagai alasan yang lainnya.
Namun, ia lupa jika Allah SWT itu tidak pernah tidur dan selalu memonetori para hamba-Nya, termasuk terhadap para oknum Kyai yang telah menjual aqidahnya demi mendapatkan harta dan tahta.
Mendapatkan angpao itu memang enak dan lezat rasanya, jika dijilat dengan kulit hati yang paling luar, khususnya bagi kalangan awam yang tidak memiliki prinsip hidup dan keimanan. Namun jika dirasakan dengan relung hati yang paling dalam, selagi masih memiliki prinsip hidup dan keimanan yang kuat kepada Allah, maka rasa angpao politik itu akan menjadi siksaan batin, terlebih jika sumbernya dari non muslim.
Berikut ini adalah tips untuk menghindarkan diri dari keserakahan hati khususnya terhadap hiruk pikuk dunia politik.
Sy. Ibnu Salman RA menceritakan, ada seorang laki-laki dari kalangan shahabat mengungkapkan bahwa ketika penaklukan kota Khaibar dalam suatu peperangan, orang-orang mengeluarkan harta rampasan perang yang terdiri dari beraneka macam barang dan tawanan. Mereka berjual-beli dengan harta rampasan perang yang menjadi hak masing-masing. Lalu ada seorang laki-laki yang mendatangi Nabi Muhammad SAW dan mengatakan, âYa Rasulullah, sungguh pada hari ini aku telah memperoleh keuntungan yang besar. Tidak ada seorang pun dari penduduk lembah ini yang dapat menyamai keuntunganku.â
âBerapa jumlah keuntungan yang engkau peroleh?â tanya Rasulullah SAW.
âTiga ratus Uqiyah (nama mata uang zaman itu),â jawab laki-laki tersebut.
Namun Nabi Muhammad SAW bersabda, âMaukah kuberitahukan kepadamu sebaik-baik orang yang memperoleh keuntungan?â
âApakah itu, ya Rasulullah?â tanya laki-laki itu.
âDua rakaat shalat sunnah, setelah shalat wajibâ tegas Rasulullah SAW. (HR. Muslim).
Bagi kalangan orang yang beriman dengan sempurna, jika ingin mendapatkan keuntungan, kenikmatan, ketenteraman dan kelezatan hati, maka hendaklah mengamalkan tips dari Rasulullah SAW ini, daripada mengemis-emis angpao kepada calon kandidat kotor yang bertarung di arena PEMILU, apalagi jika kandidatnya itu dari kalangan non muslim.