URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TINGGALKAN HAL YANG MERAGUKAN HATI NURANIMU 
Penulis: Pejuang Islam [ 31/1/2017 ]
 
TINGGALKAN HAL YANG MERAGUKAN HATI NURANIMU

Luthfi Bashori


Sy. Hasan bin Ali RA mengutarakan bahwa ia senantiasa teringat sabda Nabi Muhammad SAW, “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan, dan kerjakanlah sesuatu yang tidak meragukanmu. “ (HR. Tirmidzi).

Ragu terhadap apa yang akan dilakukan, sering terjadi pada hampir setiap orang. Tentunya yang dimaksud dalam hal ini adalah perilaku yang dapat membahayakan seseorang baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Dalam suatu instansi, seorang pimpinan, terkadang ragu saat memerintah salah satu dari anak buahnya untuk melakukan suatu tugas, apakah anak buahnya itu akan mampu dan jujur atau justru lalai dan berkhianat dalam melaksanakan tugas. Maka saat timbul keraguan semacam ini, hendakklah sang pemimpin itu bertanya kepada hati nuraninya yang paling dalam, apa tetap yakin terhadap anak buahnya yang akan diperintah mengerjakan tugas tersebut?  Jika ragu-ragu, maka hendaknya sang pemimpin mencari anak buah yang lain untuk menjalankan tugas tersebut.

Sebaliknya, seringkali pula tejadi seorang anak buah yang justru merasa ragu terhadap tugas yang diberikan kepadanya oleh pimpinan. Karena, adakalnya suatu tugas yang dianggap baik oleh keputusan rapat anggota dalam instansi tersebut, namun dirasakan sangat bertentangan dengan hati naruni sang petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan hasil rapat itu.

Jika hal ini terjadi, maka sebaiknya petugas yang ditunjuk itu hendaklah segera berkoordinasi dengan pihak pimpinan dan menyampaikan uneg-uneg hatinya secara baik-baik, agar sang pemimpin bersedia menganti anak buah yang lainnya untuk bertugas menggantikan dirinya.

Bagaimana jika ada pemaksaan dari pihak pimpinan, atau kebetulan ia sering mendapat tugas yang selalu tidak sesuai dengan hati nuraninya, misalnya karena tugas yang diberikan itu ternyata bertentangan dengan ajaran syariat?

Seorang anak buah yang baik dan bijak, tentu akan mulai berpikir untuk berpindah tempat kerja, walaupun merasa berat meninggalkan tempat kerjanya itu, namun demi kemashlahatan akhirat dan hati nuraninya yang paling dalam, maka tidak ada salahnya mencoba mencari tempat pekerjaan yang lainnya, sekira tugas-tugas di tempat lain itu tidak bertentangan dengan hati nuraninya sebagai seorang muslim.

Sy. Wabishah bin Ma’bad RA bercerita bahwa ia mendatangi Rasulullah SAW. lalu beliau bertanya, “Apakah kamu ingin menanyakan tentang kebaikan?”

“Ya,” jawab Sy. Wabishah.

“Tanyakanlah kepada hatimu sendiri !” Jawab Nabi Muhammad SAW, lantas beliua SAW bersabda, “Kebaikan adalah apa yang membuat jiwa menjadi tenang dan menenteramkan hati. Sebaliknya, dosa (kejahatan) adalah apa yang mengacaukan jiwa dan membuat hati ragu-ragu, walau banyak orang yang mengarahkanmu kepada hal itu”. (HR. Muslim).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam