TIDAK BAIK BERTEMAN DENGAN SEGALA ORANG
Luthfi Bashori
Tentang masalah ini Nabi Muhammad SAW bersabda, “Agama seseorang tergantung dengan hubungan kawan dekatnya, karena itu pilihlah kawan dekat yang terbaik.”
Jika seseorang hendak berteman dengan orang lain, maka hendaknya memilih teman yang sekira mempunyai sifat-sifat baik, khususnya dalam beragama maupun dari sisi dunianya.
Teman baik jika ditinjau dari segi keduniaan, misalnya mencari teman yang dapat memberi manfaat dari sisi hartanya atau kedudukannya, atau minimal teman yang bisa saling menghibur secara ikhlas dan tidak mempunyai tujuan apa pun yang sekira dapat merugikan.
Untuk mencari teman yang ditinjau dari segi keagamaan, maka hendaklah mempunyai berbagai tujuan, di antaranya demi mencari tambahan ilmu agama yang sekira dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya berteman dengan orang shalih yang sekira dapat memanfaatkan kedudukan teman shalih tersebut di sisi Allah, demi membentengi diri dari gangguan rohani yang kurang baik, hingga dapat beribadah secara baik dan khusyu’.
Ada pula berteman dengan kawan yang sekira dapat mengarahkan dirinya untuk mencegah pemborosan waktu dalam mencari rezeki, tentunya agar tidak membuang-buang waktu dalam hidupnya, sehingga tetap banyak ingat kepada Allah sekalipun dalam urusan mencari rezeki.
Termasuk dianjurkan mencari teman yang sekira dapat menolongan jika medapati kesulitan khusus di bidang rohaniah, hingga dapat memberi solusi yang diperlukan.
Atau mencari teman shalih yang berharap mendapat berkah dari doanya, serta berharap mendapat syafaat di akhirat kelak karena keshalihannya.
Sedangkan berteman dengan orang yang berperilaku buruk, jelas sangat merugikan baik di dunia lebih-lebih di akhirat.
Berteman dengan para koruptor, rawan ikut makan harta jarahannya. Berteman dengan para pecandu narkoba, tidak jarang yang terseret dalam komunitasnya. Berteman dengan para pejabat dhalim, sering pula terbawa arus ikut mendhalimi masyarakat.
Berteman dengan kaum liberal, maka pikirannya akan terkontaminasi hingga menjadi pengikut liberalisme. Berteman dengan kalangan komunis, berpotensi menjadi para penginkar agama, termasuk inkar terhadap berita kehidupan setelah mati serta berita akhirat, bahkan menganggapnya sebagai ramalan belaka.
Karena itu, demi menjaga keimanan bagi setiap muslim, hendaklah pandai-pandai memilih kawan pergaulan yang baik. Dikatakan bahwa jiwa-jiwa manusia itu saling ada keterkaitan. Maka kecenderungan mana yang ada pada jiwa setiap orang itu, di situ pula ia akan berkumpul.
Jiwa yang baik akan berkumpul dengan orang-orang baik, sedang jiwa yang buruk akan berkumpul dengan para penjahat.
Â