AYOO, MENDOAKAN KEBAIKAN UMAT ISLAM & KEHANCURAN KAUM KAFIR
Luthfi Bashori
Berdoa kepada Allah itu bervariatif bentuk dan kontennya. Adakalanya secara langsung memohon kepada Alah, boleh juga dengan perantara (washilah) baik dengan perantara orang shaleh yang masih hidup maupun yang sudah wafat, ini menurut keyakinan para ulama Aswaja.
Berdoa juga adakalanya dengan suara lantang, namun boleh juga dengan suara lirih. Adakalanya berdoa dengan berdiri, duduk bahkan dengan posisi tidur, dan variasi lain yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Sedangkan dalam konten doa, adakalanya untuk kebaikan akhirat, atau kemashlahatan dunia, atau doa untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Namun, dewasa ini umat Islam sangat perlu berdoa untuk kemashlahatan dan keselamatan umat Islam serta kelestarian eksisitensi mereka, khususnya di Indonesia, dan mendoakan kemusnahan musuh-musuh yang selalu memerangi umat Islam, baik dari golongan kaum kafir semacam Ahok, maupun kaum munafiq pembenci dan penyokong kebencian terhadap umat Islam.
Juga berdoa demi kehancuran para penjajah kedaulatan bangsa Indonesia yang datang baik dari kalangan Asing maupun Aseng. Doa demi kehancuran bagi musuh-musuh umat Islam semacam ini sudah pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sy. Ibnu Umar RA mengungkapkan, apabila Nabi Muhammad SAW hendak mendoakan kehancuran atas seseorang atau mendoakan kemanfaatan buat seseorang, terlebih dulu melakukan doa qunut sesudah ruku’. Kadang sesudah mengucapkan sami’Allaahu lima hamidah, beliau mengucapkan: “Ya Allah Rabb kami, bagi-Mu segala puji. Ya Allah selamatkanlah (shahabat) Al-Walid Ibnu Walid dan Salamah Ibnu Hisyam serta Ayyasy Ibnu Abu Rabi’ah. Ya Allah, keraskanlah tekanan-Mu terhadap Mudhar (ket: kaum kafir Quraisy pembenci Islam) dan jadikanlah atas mereka (musuh Islam itu) musim paceklik (kekeringan) seperti pacekliknya (di jaman) Nabi Yusuf.” Beliau SAW mengucapkannya dengan suara keras. (HR. Bukhari).
Ketiga orang yang dimohonkan keselamatan oleh Nabi SAW adalah para shahabat yang hidup di tengah-tengah keluarganya yang kafir di Makkah dan selalu menyakiti serta mendhalimi mereka bertiga karena keislamannya. Doa Nabi SAW ini dikabulkan oleh Allah SWT, Sebab kaum kafir Mudhar pada akhirnya benar-benar mengalami masa paceklik yang luar biasa dan belum pernah mereka alami sebelumnya.