PEMIMPIN DHALIM vs RAKYAT MUSLIM
Luthfi Bashori
Para pemimpin yang merepotkan umat Islam, maka akan terkena doa Nabi Muhammad SAW, yaitu akan menjadi susah hidupnya baik di dunia terlebih di akhirat nanti. Nabi Muhammad SAW berdoa:
“Ya Allah, barang siapa yang memimpin suatu urusan umatku, lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkan dia.” (HR. Bukhari – Muslim).
Begitulah resiko yang akan ditanggung oleh para pemimpin yang gemar menyusahkan urusan umat Islam. Tentu akan terjadi sebaliknya, bagi para pemimpin yang selalu membantu memudahkan urusan umat Islam, maka akan dipermudah kehidupanya, adakalanya saat di dunia, namun yang pasti saat di akhirat kelak.
Para pemimpin juga manusia, yang saat ini masih hidup, namun sebentar lagi juga akan meninggal dunia, bisa hari ini, atau esok, atau seminggu lagi, sebulan maupun setahun lagi, atau pada saat yang tidak diketahui waktunya, namun yang pasti mereka akan menemui kematian. Maka di saat mati itulah Allah akan menentukan kesengsaraan atau kebahagiaan bagi para pemimpin, sesuai dengan bagaimana sikap mereka saat memimpin, khususnya terhadap kepentingan umat Islam.
Sy. Abu Hurairah RA mengungkapkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Bani Israil telah dipimpin oleh para nabi. Tiap seorang nabi meninggal, digantikan oleh nabi yang lain sesudahnya. Akan tetapi tidak ada lagi nabi sesudahku. Yang akan muncul ialah para khalifah (kepala-kapala negara/ pemerintahan). Namun, mereka akan banyak berbuat kesalahan.”
“Apa yang harus kami lakukan untuk mengahadapi hal itu?” tanya para shahabat.
“Tepatilah baiat (janji setia) yang pertama, kemudian taatlah sesudah itu. Dan penuhilah hak mereka karena Allahlah yang akan meminta pertanggung jawaban langsung kepada mereka tentang kepemimpinannya itu.” (HR. Muslim).
Jika rakyat khususnya umat Islam sudah memenuhi tuntutan dari kebijakan yang ditetapkan para pemimpin, semisal diharuskan bayar pajak walaupu mencekik, atau sudah menampakkkan ketundukannya sekalipun nyata-nyata dikadali oleh para pemimpin, maka hakikatnya doa rakyat yang tertindas dan terdhalimi semacam itu, tidak akan ditolak jika mereka meminta haknya kepada Allah. Maka dari situ pula para pemimpin dhalim itu akan dibalas oleh Allah sesuai isi kandungan doa yang dipanjatkan oleh umat Islam.
Sy. Abdullah RA mengabarkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sepeninggalku nanti akan ada pembesar-pembesar negara yang mementingkan diri sendiri dan melakukan banyak tindakan atau kebijakan yang tidak kalian sukai.”
“Apa yang harus kami lakukan, jika menemui pembesar-pembesar seperti itu?” tanya para shahabat.
Rasululah SAW menjawab, “Penuhi kewajibanmu dan mohonlah hakmu kepada Allah.”
Resiko yang paling berat bagi pemimpin dhalim, adalah ancaman siksa yang paling pedih di neraka nanti. Sy. Abdullah bin Mas’ud RA mengutarakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Penghuni neraka yang mendapatkan siksa paling pedih pada hari kiamat nanti, ialah orang yang membunuh nabi atau dibunuh oleh nabi, dan pemimpin yang dzalim.” (HR. Thabarani)