URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 11 users
Total Hari Ini: 58 users
Total Pengunjung: 6224159 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MENGGANTUNGKAN DIRI KEPADA ALLAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/12/2016 ]
 
MENGGANTUNGKAN DIRI KEPADA ALLAH

Luthfi Bashori


Seorang hamba yang baik itu jika hatinya selalu terikat dengan Allah SWT dalam segala hal. Terus berusaha memupuk keyakinan yang tinggi bahwa Allah selalu ada bersamanya, dan jika hamba itu taat kepada-Nya, maka Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan ibadah dan doa-doanya.

Diceritakan bahwa Syekh Hatim Al-Asham mengatakan kepada anak-anaknya, ”Sesungguhnya aku ingin pergi ibadah haji. ”Maka mereka menangis seraya berkata, ”Kepada siapa engkau serahkan kami ? ”Di antara putrinya berkata kepada saudaranya, ”Diamlah, biarkan ayah pergi haji. Dia bukan pemberi rezeki. Sesungguhnya Allahlah yang memberi rezeki.”

Maka terjadi pada mereka bermalam dalam keadaan lapar, hingga mereka menyalahkan anak perempuan itu. Kemudian anak perempuan berdoa, ”Ya Allah, jangan permalukan aku di hadapan mereka.”

Kebetulan pada hari itu, seorang penguasa kota itu sedang lewat dan meminta air minum. Kemudian keluarga Syekh Hatim memberikan sebuah kendi berisi air dingin, lalu penguasa itu meminumnya. Ia bertany, ”Rumah siapa ini? ”Merwka menjawab, “Rumah Syekh Hatim Al-Asham”. Maka penguasa itu melemparkan sebuah sabuk dari emas.

Penguasa itu berkata kepada teman-tamannya, “Barang siapa menyukai aku, maka lakukanlah seperti aku ini.” Kemudian orang-orang di sekitarnya melempar benda-benda yang mereka bawa. Maka seketika itu pula putri Hatim menangis, lantas ibunya berkata, “Mengapa engkau menangis, sedangkan Allah telah melapangkan rezeki kepada kita?”

Putrinya menjawab, “seorang makhluk melihat kepada kita sehingga kita menjadi kaya. Yakni apa sangkaanmu terhadap Sang Pencipta Yang Maha Agung yang menundukkan makhluk ini sehingga mengarahkannya kepada kita.”

Itu baru seorang seorang makhluk yang kaya, seorang penguasa Raja memandang dan iba memberi, apalagi jika yang memandang itu adalah Allah Yang Maha Kaya.

Maka alangkah bahagianya orang yang selalu berusaha melakukan pendekatan diri kepada Allah hingga selalu dipandang oleh Allah dengan pandangan rahmat.

Dari kisah ini maka tampak sekali betapa tingginya keyakinan putri Syekh Hatim Al-Asham kepada Allah SWT, hingga Allah mengijabahi doanya di saat dalam kesulitan.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam