URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 191 users
Total Pengunjung: 6224303 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
HEWAN SEMBELIHAN RITUAL SYIRIK & SUGUHAN NATAL 
Penulis: Pejuang Islam [ 18/12/2016 ]
 
HEWAN SEMBELIHAN RITUAL SYIRIK & SUGUHAN NATAL

Luthfi Bashori

Dalam sebuah acara ritual yang digelar oleh warga atau kegiatan selamatan warga, umumnya para hadirin akan disuguhi berbagai macam makanan.

Adapun hukum menikmati makanan suguhan ritual itu ada tiga kemungkinan, sebagaimana diterangkan dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin hal 255 :

-ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ ﺍﻟﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺭﺑﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺸﺮﻙ ﻣﻌﻪ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻃﺎﻣﻌﺎً ﻓﻲ ﺭﺿﺎﻩ ﻭﻗﺮﺑﻪ ﻭﻫﺬﺍ ﺣﺴﻦ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ.

1. Apabila suguhan makanan itu dilakukan dengan maksud untuk bertaqarrub pada Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan selain-Nya seraya mengharap ridha-Nya, maka hal itu bagus dan hukum suguhan itu (halal dan) boleh dimakan.

-ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ ﺍﻟﺘﻘﺮﺏ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻛﻤﺎ ﻳﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻌﻈﻤﺎً ﻟﻪ ﻛﺘﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻟﺬﺑﺢ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﺑﺘﻘﺪﻳﺮ ﻛﻮﻧﻪ ﺷﻴﺌﺎً ﻳﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﻳﻌﻮّﻝ ﻓﻲ
ﺯﻭﺍﻝ ﺍﻟﺬﻳﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻬﺬﺍ ﻛﻔﺮ ﻭﺍﻟﺬﺑﻴﺤﺔ ﻣﻴﺘﺔ.

2. Apabila bermaksud sebagai persembahan (syirik) pada SELAIN ALLAH dan sebagai bentuk pengagungan kepadanya, seakan sirnanya keterpurukan atas kuasanya, maka tindakan seperti ini mengakibatkan kekufuran, dan persembahan tersebut jadi bangkai (TIDAK HALAL DIMAKAN).

ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﺫﺍ ﻭﻻ ﺫﺍ ﺑﻞ ﻳﺬﺑﺤﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﻄﻮﻉ ﻣﻌﺘﻘﺪﺍً ﺃﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺬﺑﺢ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻜﻴﻔﻴﺔ ﻣﺰﻳﻞ ﻟﻠﻤﺎﻧﻊ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻣﺮ ﺁﺧﺮ ، ﻓﻬﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﺑﻜﻔﺮ ﻭﻟﻜﻨﻪ ﺣﺮﺍﻡ ، ﻭﺍﻟﻤﺬﺑﻮﺡ ﻣﻴﺘﺔ ﺃﻳﻀﺎً.

3. Apabila hal itu dilakukan tidak karena unsur sub 1 dan sub. 2, melainkan sebagai bentuk kebaktian seraya berkeyakinan bahwa dg persembahan itu dan segala perangkatnya bisa menghilangkan suatu kendala / aral dalam kehidupan tanpa berkeyakinan pada hal lain, maka hal ini tidak sampai kufur akan tetapi haram, dan persembahan itu pun jadi bangkai (tidak halal dimakan).

Diqiyas dengan kaedah di atas, adalah hadiah atau kiriman makanan (atau benda lainnya) dari kaum Nasrani.

Jika makanan itu dihadiahkan untuk memeriahkan perayaan Natal, maka hukumnya adalah HARAM dimakan (diterima).

Jika, hadiah makanan (atau benda lainnya) itu diberikan bukan untuk memeriahkan Natal maupun ritual kaum Nasrani lainnya, maka ada dua kemungkinan:

a. Makanan yang diberikan itu dari jenis makanan halal, misalnya buah-buahan, dan bentuk pemberian hadiahnya itu hanya karena faktor hubungan bertetangga, atau urusan perkantoran, maka pemberian itu boleh diterima.

Namun yang terbaik sebagai langkah zuhud dan kewaspadaan, adalah tetap menolaknya secara halus, jika tidak menimbulkan fitnah dengan penolakannya itu.

b. Makanan yang diberikan itu dari jenis makanan haram seperti hadiah daging babi atau makanan yang mengandung minyak babi, maka hukumnya haram secara mutlak dan wajib ditolak.

Umat Islam harus memahami aturan syariat agamanya, agar tidak terpuruk dalam menjalani kehidupan dunia.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam