Sy. Umar Ibn Khattab RA berkata, “Bencana terdapat dalam tiga macam orang:

Tetangga yang buruk, jika ia melihat kebaikanmu ia menutupinya, dan jika melihat keburukanmu ia menyiarkannya.

Istri yang buruk, jika engkau masuk rumah ia suka memakimu, dan jika engkau meninggalkannya, engkau tidak dapat mempercayaiannya.

Penguasa yang dzalim,  jika engkau berbuat baik ia tidak memujimu, dan jika engkau berbuat salah ia akan membunuhmu.â€�

Mempunyai tetanga yang buruk perangai, adalah satu bencana bagi setiap orang, karena tetangga yang demikian ini, akan dapat menciptakan fitnah-fitnah di lingkungan sekitar tempat hidup walaupun dalam sekala yang kecil.

Sekalipun fitnah yang terjadi itu relatif kecil, namun jika sering terjadi, maka dapat menyita perhatian serta pikiran dan dapat menguras energi yang cukup besar.

Memiliki istri yang buruk perangai, adalah siksaan tersendiri bagi para suami, karena istri yang kerap menggoda dengan ketidakbaikan perilakunya, sama halnya telah menciptakan ‘neraka’ dalam biduk rumah tangga.

Bersyukurnya setiap suami shalih yang memiliki istri shalihah, yaitu istri yang dapat menenteramkan hati dan selalu menjaga kehormatan serta keluarganya, karena seperti itulah gambaran miniatur kehidupan di sorga yang kelak akan mereka dapati.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih luas, maka jika masyarakat salah dalam memilih pemimpin, atau terlanjur hidup dalam naungan pemimpin yang dzalim, adalah termasuk musibah besar dalam kehidupan dunia.

Berapa banyak di antara para nabi dan rasul yang mendapatkan tekanan hidup dari pemerintah dzalim yang sedang berkuasa saat itu, bahkan tidak sedikit dari para nabi dan rasul yang wafatnya itu, karena dibunuh oleh pihak penguasa dzalim saat mereka berdakwah demi mempertahankan aqidah yang diturunkan oleh Allah kepada mereka.

Jadi, jika ada suatu negeri dipimpin oleh penguasa baik yang beriman kepada Allah dan sangat bijaksana dalam memerintah rakyatnya, maka kondisi semacam ini tiada lain adalah suatu kenikmatan sangat besar yang diturunkan oleh Allah kepada seluruh masyarakat.

(SEMOGA SUATU SAAT INDONESIA DAPAT MERAIH KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG BIJAKSANA HINGGA MEMBAWA KENIKMATAN SERTA KEBAHAGIAAN BAGI WARGANYA)