|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 7 users |
Total Hari Ini: 309 users |
Total Pengunjung: 6224429 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
NABI SAW BUKAN MANUSIA BIASA |
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ] |
|
|
NABI SAW BUKAN MANUSIA BIASA
Luthfi Bashori
Nabi SAW adalah MANUSIA NAMUN TIDAK SEPERTI UMUMNYA MANUSIA (Basyarun laa kalbasyar). Beliau SAW adalah manusia agung yang sangat istimewa. Sebagai contoh, bahwa Allah memberi kemampuan Nabi SAW dapat melihat sesuatu yang ada di belakangnya tanpa perlu menengok terlebih dahulu.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : `Apakah kalian melihat (menghadap) qiblatku di sana ? Demi Allah, sedikitpun tidak lepas dari pandanganku rukuk dan sujud kalian, sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari arah belakangku`
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : `Wahai ummat, sesungguhnya aku (shalat) di depan (menjadi imam) kalian, karena itu janganlah mendahuluiku saat rukuk, sujud, berdiri, dan bubar (salam), sesungguhnya aku dapat melihat kalian saat kalian berada di depanku dan saat kalian di belakangku`.
Keistimewaan Nabi SAW yang membedakan dengan manusia pada umumnya masih sangat banyak, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas RA berkata : Rasulullah SAW masuk ke rumah kami, dan Beliau SAW tidur istirahat sejenak di tempat kami, saat itu badannya bercucuran keringat. Maka datanglah ibu kami membawa botol dan berusaha menadahi tetesan keringat Nabi SAW. Lantas bangunlah Beliau SAW dan bersabda : `Wahai Umma Sulaim, apa yang engkau perbuat ?` Ummu Sulaim menjawab : `Keringat ini kami jadikan minyak wangi, karena lebih harum daripada segala jenis minyak wangi`
Diriwayatkan oleh Albazzar, Abu Ya`la, Atthabarani, Alhakim dan Albaihaqi dari Shahabat Abdullah bin Zubair RA, bahwasannya beliau mendatangi Nabi SAW yang sedang berhijamah (bercanthuk / sengaja mengeluarkan darah dari tubuh dengan maksud pengobatan). Tatkala selesai bercanthuk Nabi SAW bersabda : Wahai Abdullah, bawalah darah ini pergi, dan buanglah jangan sampai ada seorangpun yang mengetahuinya.
Namun (Abdullah bin Zubair tanpa sepengetahuan Nabi SAW) justru meminumnya. Lantas Nabi SAW bertanya : Wahai Abdullah, apa yang kau lakukan? Abdullah bin Zubair menjawab : Aku membuangnya di tempat yang paling tidak diketahui oleh orang lain. Nabi SAW bertanya : Jangan-jangan engkau meminumnya? Abdullah bin Zubair menjawab : Ya (aku meminumnya). Nabi bersabda : Jangan ada seorangpun yang mengetahui perbuatanmu itu, dan janganlah engkau beritahu orang lain. Maka sejak itu Shahabat Abdullah mempunyai kekuatan ganda berkat darah Nabi SAW tersebut.
Sedangkan dalam riwayat Addaraquthni, Nabi SAW bertanya kepada Abdullah bin Zubair : Apa yang menyebabkan kamu melakukan (minum darahku) itu ? Abdullah bin Zubair menjawab : Aku sangat yakin jika darah engkau (wahai Rasulallah) tidak akan tersentuh api neraka, karena itu aku meminumnya. Nabi SAW pun berkomentar : Engkau tidak akan tersentuh api neraka.
Inilah sedikit cuplikan dari kehidupan para shahabat yang meyakini manfaatnya bertabarrukan dengan benda-benda yang berkaitan dengan pribadi Nabi SAW, bahkan Nabi SAW pun mendiamkan apa yang dilakukan oleh para shahabatnya. Nabi SAW tidak mengharamkan tabarrukan yang dilakukan oleh para shahabat tersebut, dan justru meridhainya.
Perilaku para shahabat inilah yang dijadikan dasar Ahlus sunnah dalam menghukumi bolehnya bertabarruk dengan hal-hal yang berkaitan dengan Nabi SAW dan orang-orang shaleh.
|
1. |
Pengirim: Taufiq Hidayat - Kota: Probolinggo
Tanggal: 16/9/2009 |
|
Ky. Luthfi Bashori yang terhormat. hati2lah dengan hadits yang isinya bertolak belakang dengan ajaran Nabi saw. seperti hadits yang tertera ditulisan antum..."membuang Darah dan diminumnya". kita sudah faham bahwa meminum darah itu adlah haram hukumnya dan belum pernah ana dengar riwayat yang menyatakan, bahwa Nabi saw tidak menegur orang yang meminum darah yang menurut syari'at itu haram. Dalam hadits itu apakah Nabi saw yang tidak tahu hukum atau haditsnya yang salah...JANGAN ASAL CAPLOK AJA MASALAH HADITS. dan lagi2 LOGIKA YANG KELIRU |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Karena anda penganut Syiah yang memang anti terhadap hal-hal yang berkaitan dengan para shahabat Nabi SAW, para ulama Islam dan umat Islam, maka percuma saja sekalipun kami kemukakan hadits-hadits shaheh riwayat Bukhari, Muslim, serta riwayat para imam hadits lainnya seperti Tirmidz, Thabarani dan lain sebagainya dari kalangan umat Islam, pasti anda (dan aliran sesat yang anda ikuti) akan menolaknya, karena Syiah Imamiyah itu lain agama dengan Islam. Pasti standart literaturnya juga sangat berbeda. Sama saja berdebat dengan kaum Nasrani, pasti mereka akan menolak ayat2 Alquran dan hadits. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: Saiful - Kota: mojokerto
Tanggal: 5/10/2009 |
|
Ustadz H. Luthfi Bashori yth:
tolong ajari kami do'a untuk bisa melunasi hutang. dan rezeki barokah( |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Doa yang sering kami baca : Basmalah + shalawat + Allahumma baarik lana fii hayaatina, wa baarik lana fii a'maarina, wa baarik lana fii buyuutina, wa baarik lana fii azwaajina, wa baarik lana fi aulaadina, wa baarik lana fii banaatina, wa baarik lana fii dzuriyyaatina, wa baarik lana fii 'uluumina, wa baarik lana fii arzaaqina, wa baarik lana fii amwaalina, wa baarik lana fii majaalisina, wa baarik lana fii harakaatina, wa baarik lanaa fi sakanaatina yaa rabbal 'aalamiin, wa ya khairan naashiriin birahmatik a yaa arhamar raahimiin. + shalawat penutup dan Alfatihah. |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: lanceng - Kota: malang
Tanggal: 17/10/2009 |
|
gus bgai mana cranya klo kita mndpatkn cbaan lalu kita ngeluh sama ALLOH
|
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Allah pasti akan lebih menyayangi hamba-Nya dan selalu dan senantiasa berkeluh kesah kepada-Nya, bahkan Allah akan murka melihat seorang hamba yang sama sekali tidak pernah memanggil nama-Nya. Jadi, hanya Allahlah Dzat yang paling tepat untuk tempat berkeluh kesah. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|