PEMBELA AHOK,
SUNGGUH MENGHERANKAN & MEMPRIHATINKAN
Luthfi Bashori
Kondisi bangsa Indonesia saat ini sangat mengherankan dan memprihatinkan, seakan supremasi hukum di negeri ini hanyalah fatamorgana yang dapat dipermainkan. Perlakuan yang berbeda terhadap para pelanggar hukum, telah diperagakan secara kasat mata di depan publik.
Sesama pejabat saja, jika pelaku yang dinyatakan TERSANGKA itu seorang pribumi muslim seperti kasus Dahlan Iskan, maka tanpa ‘ba bi bu’ segera ditangkap dan ditahan serta dijebloskan ke penjara. Namun, saat Ahok si kafir warga keturunan China non pribumi dinyatakan TERSANGKA sebagai penista agama, justru dilindungi dengan berbagai macam cara, bahkan diumumkan bahwa Ahok tidak memenuhi syarat untuk ditangkap dan ditahan apalagi dijebloskan ke penjara.
Lima kader HMI para remaja pribumi muslim yang DIDUGA terlibat anarkisme di saat Aksi Damai 4 Nov ’16, tanpa ‘ba bi bu’ langsung diciduk di malam hari dan ditahan, tanpa harus dinyatakan terbukti bersalah oleh para tim saksi ahli. Sedangkan antek-antek konglomerat Taipan dan kepanjangantangan dari 9 naga pemilik modal trilyunan rupiah, si kafir Ahok yang jelas-jelas dinyatakan bersalah telah menistakan surat Almaidah 51, oleh mayoritas tim saksi ahli serta jutaan umat Islam warga pribumi, khususnya para peserta Aksi Damai 4 Nov ’16, justru Ahok dibebaskan berkeliaran dan blusukan, bahkan tetap diperbolehkan ikut berkampanye memperebutkan jabatan Gubernur DKI.
Betapa jelas kesombongan para pelindung si kafir Ahok, padahal Ahok telah banyak menggusur ribuan rumah milik warga pribumi penduduk asli negeri ini, serta merobohkan puluhan masjid dan mushalla tempat ibadah milik umat Islam sebagai penghuni mayoritas di negeri ini.
Belum lagi sikap Ahok sendiri yang sangat sombong, arogan, bermulut kotor, berakhlaq bejat, pro konglomerat hitam, fasilitator bagi para pengembang dari negeri China di teluk Jakarta dengan modus jual aset negara yang bernama PROYEK REKLAMASI.
Sikap Ahok yang tidak bersahabat dengan rakyat kecil, dan keberadaannya yang telah menciptakan sikap permusuhan terhadap umat Islam, sehingga si Ahok menjadi musuh bersama bagi umat Islam yang marah melihat kehormatan kitab sucinya dinistakan.
Termasuk yang sangat mengherankan dan memprihatinkan adalah bermunculannya para pembela Ahok dari kalangan orang-orang ber-KTP Islam, yang dengan bangganya ikut memuji dan membela Ahok secara mati-matian serta penuh agresif di depan masyarakat umum, bahkan mereka rela bergabung dengan kelompok orang-orang kafir maupun kaum munafiq musuh Allah dalam membela Ahok.
Teringat seorang shufi ahli hikmah mengatakan:
"Aku merasa heran terhadap orang sombong yang membanggakan diri. Kemarin ia berasal dari setetes mani yang hina dan busuk baunya, kemudian esok saat mati, akan menjadi bangkai yang kotor ditimbun tanah. Aku merasa heran sekali melihat orang yang ragu terhadap kebesaran Allah Azza Wa Jalla, sedangkan ia melihat ciptaan dan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Aku merasa heran terhadap orang yang mengingkari kehidupan akhirat, sedangkan ia melihat kehidupan dunia. Aku merasa heran terhadap orang yang beramal untuk negeri (dunia) yang fana dan meninggalkan negeri (akhirat) yang kekal. Aku merasa heran terhadap siapa yang berpantang dari makanan karena takut bahayanya, bagaimana ia tidak berpantang dari dosa karena takut akibat buruknya".
Dosa yang paling banyak dilakukan oleh para pembela Ahok adalah merasa rela dan membiarkan penistaan yang dilakukan oleh Ahok terhadap kitab suci Alquran.