URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 195 users
Total Pengunjung: 6224307 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PRESIDEN DZALIM & KERAS KEPALA, MAKA NERAKALAH TEMPATNYA 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/11/2016 ]
 
PRESIDEN  DZALIM & KERAS KEPALA,
MAKA NERAKALAH TEMPATNYA


Luthfi Bashori


Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pada hari kiamat kelak akan muncul dari neraka, api yang berbentuk seperti leher. Ia memiliki dua mata yang dapat melihat, dua telinga yang dapat mendengar, dan lisan yang dapat berbicara. Ia katakan, ‘Aku ditugaskan mengambil tiga macam orang, yaitu: orang yang berlaku sewenang-wenang dan keras kepala; orang yang menyembah Tuhan lain di samping Allah; dan orang yang membuat patung-patung.” (HR. Tirmidzi),

Dalam pembahasan kali ini, maka sesuai judul yang tertera di atas, hanya difokuskan pada masalah bagaimana kelak nasib presiden yang dzalim dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya, khususnya terhadap umat Islam.

Jelas sekali ancaman neraka ini termasuk ditujukan kepada presiden dzalim dan keras kepala, yang sengaja menebar permusuhan terhadap umat Islam, semisal presiden yang sengaja unjuk kekuatan militer demi menakut-nakuti umat Islam yang sedang menuntut hak-nya, sebagaimana yang terjadi di Indonesia, saat si kafir Ahok menistakan Alquran kitab suci umat Islam, ternyata presiden tidak segera memenjarakannya, sekalipun jutaan umat Islam mengadakan Aksi Damai menuntut “PENJARAKAN AHOK”.

Sayangnya sang presiden malahan berupaya menunjukkan kekuatan militer dan mengonotasikan bahwa militer masih dapat ia gerakkan untuk mengamankan posisinya sebegai presiden pelindung si Ahok musuh umat Islam, padahal umat Islam yang melakukan Aksi Damai itu hanya meminta agar Ahok dipenjara karena melanggar undang-undang negara pasal penistaan agama.

Neraka juga telah dipersiapkan bagi siapa saja yang sengaja membela si Ahok penista Alquran, khususnya pada kasus pelecehan terhadap surat Almaidah – 51 yang ia katakan untuk ‘membodohi’ dan ‘membohongi’ umat Islam.

Baik pembelaannya itu secara langsung, seperti uupaya dengan berbagai macam cara agar si Ahok tidak diseret ke pengadilan hingga selamat dari penjara, semisal perbuatan para oknum yang dianggap oleh kalangan awwam sebagai tokoh Islam, lantas berupaya menafsiri Almaidah – 51 sesuai selera pesanan para Ahoker, atau pembelaan secara tidak langsung, seperti yang dilakukan oleh para oknum Ahoker dari kalangan tokoh Islam beserta para pengikutnya, yang sengaja berupaya menggembosi perjuangan Aksi Damai Umat Islam dalam menuntut agar Ahok dipenjara sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

Kaedah syariat secara eksplisit mengatakan: “Ridha terhadap sesuatu, sama halnya ridha terhadap segala hal yang terkait dengan sesuatu itu. Ridha terhadap kemaksiatan hukumnya maksiat dan ridha terhadap kekafiran hukumnya kafir.”

Jadi ridha terhadap penistaan Alquran yang dilakkukan oleh si Ahok itu, sama saja dengan ridhai terhadap penistaan surat Almaidah – 51, tentunya neraka juga telah bersiap-siap untuk melahapnya. Na’udzubillahi min dzalik.  
   

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam