|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 59 users |
Total Pengunjung: 6224160 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
BURUNG PIPIT vs CICAK |
Penulis: Pejuang Islam [ 16/10/2016 ] |
|
|
BURUNG PIPIT vs CICAK
Luthfi Bashori
Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan, bahwa burung pipit adalah nama umum bagi sekelompok burung kecil pemakan biji-bijian yang menyebar di wilayah tropis Dunia Lama dan Australasia.
Burung-burung ini sekarang dimasukkan ke dalam suku Estrildidae.
Jenis-jenis pipit (termasuk bondol dan gelatik) senang berkelompok, dan sering terlihat bergerak, dan mencari makanan dalam gerombolan yang cukup besar.
Burung-burung ini memiliki perawakan dan kebiasaan yang serupa, namun warna-warni bulunya cukup bervariasi.
Di sisi lain disebutkan, bahwa cicak atau cecak, yaitu hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon.
Cicak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.
Cicak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cicak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.
Diperkirakan kata `cicak` atau `cecak` berasal dari suara yang dibuat oleh hewan ini yaitu: "cak, cak, cak".
Dalam artikel kali ini, sebenarnya saya hanya ingin mengutip sebuah kisah yang sedang populer di dunia medsos hari-hari ini.
Tentunya, saya tidak ingin kehilangan moment untuk ikut menulisnya, karena menurut saya event-nya juga sangat tepat.
Yaitu cerita perdebatan antara burung pipit dan cicak, yang ternyata merupakan sebuah analog dari peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh si Ahok.
Sebenarnya saya tidak tahu, siapa yang pertamakali menulis cerita perdebatan burung pipit dengan cicak ini, namun untuk lebih memudahkan, maka sengaja saya beri judul
"KAU DI PIHAK MANA?"
Berikut petikan ceritanya:
Allah yang melihatmu berada di pihak yang mana.
Dahulu saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrud, datanglah burung pipit yang bolak-balik mengambil air dan meneteskan air itu di atas api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Cicak yang melihatnya tertawa, "Hai pipit....!
Bodohnya yang kau lakukan itu. Paruhmu yang kecil hanya bisa menghasilkan beberapa tetes air saja. Manalah mungkin bisa memadamkan api itu?".
Pipit menjawab, "Wahai cicak...!
Memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yang besar itu. Tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja, saat sesuatu yang dicintai oleh Allah itu didzalimi. Allah tak akan melihat hasilnya, apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak.Tapi Allah akan melihat di mana aku berpihak?"
Cicak terus tertawa.
Lantas sambil menjulurkan lidahnya, ia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Memang tiupan cicak tak ada artinya, tak akan menambah besar api yang membakar Nabi Ibrahim AS. Tapi Allah melihat di mana ia berpihak.
Hikayat ini benar-benar terjadi sekarang. Yaitu saat Alquran dilecehkan dan dihina oleh Ahok, seorang kafir. Maka aku ingin bertanya padamu, wahai sahabat...
Dimana kau berpihak ?
Sungguh memang pendapatmu tak akan merubah sedikitpun takdir Allah. Tapi Allah akan mencatat di mana kau berpihak?
Begitulah kira-kira cerita perdebatan antara burung pipit vs cicak, yang sekarang sedang hangat di dunia medsos.
Wahai pembaca, sekarang engkau sendiri di pihak para pembela Alquran kitab suci umat Islam, atau di pihak Ahok si penista Alquran?
Tentu terserah pilihanmu, dan kelak pertanggungjawabkan-lah sendiri di hadapan Allah.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|