URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
RIHLAH KE MUSIUM TOPKAPI 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ]
 
RIHLAH KE MUSIUM TOPKAPI



Luthfi Bashori


 Musium ini adalah pusat penyimpanan benda berharga peninggalan jaman kuno di Istanbul Turki, khususnya benda-benda yang berkaitan dengan barang-barang milik Nabi SAW, para shahabat, serta peninggalan Dinasti Utsmaniyyah.

Begitu masuk pintu gerbang Musium Topkapi, terhampar pemandangan taman yang indah, rapi dan nyaman. Dasar lantai jalan menuju gedung utama adalah bebatuan kecil yang tertata apik. Rupanya jalan bebatuan semacam ini menjadi tradisi di Istanbul, khususnya di tempat-tempat pariwisata.

Kami memperhatikan kedatangan pengunjung yang sedikit berjubel pada jam yang sama dengan kedatangan kami. Tampaknya mereka datang dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikan benda-benda bersejarah itu. Kami temui ada wisatawan yang berbahasa Jepang, China, India, Inggris, bahkan banyak juga yang kami sendiri tidak tahu dari negara mana mereka datangnya.

Jika melihat cara berpakaian, tampaknya tidak semua wisatawan itu menunjukkan identitas muslim. Namun banyak juga dari kalangan non muslim. Namun para wisatawan itu tetap bersemangat saat antri membeli tiket guna menyaksikan benda-benda peninggalan Islam di masa lampau itu.

Saat akan masuk pintu gedung utama musium, kami sempat berhenti sejenak, duduk di dekat sebuah tiang di depan pintu gedung, untuk menghilangkan rasa penat. Tiba-tiba ada rombongan turis lain yang mendatangi kami dan meminta izin agar diperkenankan photo bersama dengan keluarga kami. Karena mereka meminta izin dengan ramah, maka kami persilahkan.

Usai mereka mengambil gambar photo, berikutnya ada pasangan suami istri dari Jepang yang minta ijin berphoto bersama kami pula, mereka berdua berpose secara bergantian, usai suaminya berpose dan sang istri yang mengambil gambar, kemudian bergantian.

Kami sendiri sebenarnya merasa heran, karena mengapa kok kami yang menjadi sasaran perhatian mereka?

Tak selang berapa lama, serombongan wisatawan yang lain juga meminta photo bersama kami. Akhirnya kami biarkan saja siapapun yang menjeprat-jepret kami, dan tidak perlu kami permasalahkan, dan kami biarkan mereka menjadikan kami sebagai salah satu dari bagian yang menarik hati mereka.

Paling tidak, dengan menggunakan pakaian sarung, baju koko, dan berpeci putih kaku khas Indonesia (biasa dikenal dengan peci berkanji dan tanpa kanji), ternyata busana muslim ala Indonesia ini menjadi pusat perhatian juga bagi wisatawan manca negara.

Di musium itu sendiri, tersimpan banyak benda-benda seperti pedang milik Nabi SAW, milik Sy. Abu Bakar, Sy. Umar, Sy. Ali, Sy. Kholid bi Walid. Ads juga rambut dan jenggot Nabi, tongkat Nabi, stempel Nabi SAW, serta tongkat Nabi Musa, kain peninggalan dinasti Utsmaniyah, dan masih banyak benda-benda yang lainnya.

Semuanya yang ada di musium itu sangat mengesankan hati kami, hanya saja ada larangan pengambilan photo sehingga kami tidak dapat mendokumentasikannya.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Dadang  - Kota: Ciamis jabar
Tanggal: 30/1/2010
 
Assalamualaikum wr.wb
Puja dan puji kami panjatkan ke hadirat alloh yng maha ghafur,sholawat srta salam kami limpahkan kepada jujungan alam,nabi muhamad s.a.w pa ustadz luthfi basori yng kami hormati.artikel yang pa ustd tulis,sunguh luar biasa ktka saya membaca ny saya dapat membayangkan betapa ter harunya klo saya bisa langsung meliat nya dngan mata saya sendiri,apalah jadi nya.sebelumnya saya mohn maaf atas saran yng saya sampaikan.pertama,alankah baiknya klo di tambah dngan poto2 nya.yangke dua,selain artikel di tambah no hp kan kalo saya menemukan benda2 sejarah lain ny atau apa2 yang kurang menerti saya bisa tanya langsung.yang ke tiga,sekali lagi mohn maaf,do'a in saya pa ustadz supaya tercapai apa yang saya cita2kan amin...! wasalam mu alaikum wr.wb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Terima kasih. Dulu pernah dicoba menampilkan beberapa foto, namun berpengaruh dengan loading-nya Pejuang Islam menjadi lamban, kemudian kami cabut ulang. HP kami 081334017594. Jika ada hal-hal yang akan dikonsultasikan kami persilahkan, mudah-mudahan kami bisa membantunya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam