WASPADA DI ZAMAN PENCITRAAN
Luthfi Bashori
Sekarang ini musimnya pencitraan. Ada orang yang berperilaku buruk menurut kacamata agama, karena banyak melanggar aturan syariat, namun secara sengaja dicitrakan oleh media massa sebagai orang shaleh, maka masyarakat awwam pun banyak yang terkecoh dan menganggapnya sebagai seorang yang shaleh, bahkan nyaris dianggap sebagai wali kekasih Allah.
Ada pula seorang kafir yang menjadi tokoh politik, kemudian dicitrakan sebagai `dewa penolong" bagi umat Islam karena diharapkan ada kucuran dananya, yaitu dengan cara diberi baju muslim yang sopan, hingga terkesan sebagai sosok yang anggun, maka tidak sedikit umat Islam yang rebutan mengundangnya sebagai pembicara di beberapa masjid, pesantren dan universitas Islam.
Gubernur kafir si raja gusur rumah warga pun tak mau ketinggalan, ia berusaha melakukan pencitraan dengan cara mengirim sapi qurban untuk para korban kedzaliman hasil penggusurannya, tentunya ia sangat berharap agar dapat terpilih lagi sebagai gubernur pada pilkada berikutnya.
Sungguh orang muslim yang pintar dan kuat imannya itu, pasti tak akan mau menjadi korban "pencitraan" dari figur siapa pun adanya. Umat Islam harus pandai membaca situasi dan keadaan dimana mereka hidup bermasyarakat, dan harus selalu diselaraskan dengan ajaran syariat.