ANCAMAN GAGAL UCAP "LA ILAHA ILLALLAH"
BAGI PARA PENDUKUNG PEMIMPIN KAFIR DZALIM
Luthfi Bashori
Sebagaimana diceritakan oleh Imam Al-Qurthubi dan lainnya:
{Ada orang yang berat mengucapkan "La ilaha illallah" ketika sakaratul maut. Ada yang terhalang untuk mengucapkannya karena kejahatannya. Ada yang terhalang karena kedzalimannya atau kenamimahnya.
Ada yang terhalang mengucapkannya karena ia membantu orang zalim dan tidak peduli saat melakukan itu, maka ia pun mati dalam keadaan haus. Walaupun diberi minum lautan di dunia, ia tetap tidak merasakan kenyang.
Ada pula seseorang merasa berat mengucapkan "La ilaha illallah" karena melalaikan shalat dan tidak peduli saat melakukan kelalaiannya itu}.
Zaman sekarang banyak di kalangan umat Islam yang secara terang-terangan mendukung pemimpin kafir penyekutu Allah dengan tuhan-tuhan bikinan manusia. Padahal kesyirikan para penyembah selain Allah itu adalah perbuatan dzalim yang sangat besar di sisi Allah (Innas syirka ladhulmun ‘adzim / sesungguhnya kesyirikan itu adalah kedzaliman yang besar).
Termasuk ancaman akan beratnya mengucapkan "La ilaha illallah" di saat sakaratul maut, adalah bagi sekelompok orang yang gemar mendukung para pemimpin (calon pemimpin) musyrik/kafir, semacam Hary Tanoe, karena kedzalimannya menginkari ketuhanan Allah dan kemahaesaan-Nya.
Termasuk juga orang-orang yang dengan mati-matian membela kepentingan Ahok si gubernur kafir nan super dzalim, raja tega, penggusur pemukiman warga miskin. Maka orang-orang macam pendukung Ahok ini juga kelak diancam akan sulit mengucapkan kalimat "La ilaha illallah".
Jauhilah perbuatan tercela pro kekafiran dan kedzaliman, bagi siapa saja yang ingin dipermudah oleh Allah untuk berikrar La ilaha Illah saat datang maut menjemput.