180.000 Warga Palestina di Nablus Kekurangan Air Sejak Juni
Penduduk Nablus di Tepi Barat terjajah menderita akibat meningkatnya kekurangan air. Demikian laporan terbaru, B’Tselem. Kelompok hak asasi manusia itu melaporkan: “‘Israel’ melarang warga Palestina menggali sumur-sumur baru dan menolak untuk menjual lebih banyak air kepada mereka.” Akibatnya, “Pada musim panas warga harus membeli air dengan harga tinggi dan hanya menggunakannya untuk kebutuhan-kebutuhan penting.”
‘Israel’ bertindak sewenang-wenang atas seluruh sumber air di antara Sungai Yordan dan Mediterania dengan sengaja membuat warga Palestina tetap kekurangan air.
Pada 2014, konsumsi air warga Palestina di Tepi Barat sekitar 80 liter per orang setiap hari. Jumlah tersebut lebih rendah dari 100 liter ukuran minimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada tahun yang sama, “rata-rata konsumsi air untuk rumah tangga, perdagangan dan kebutuhan industri di ‘Israel’ sekitar 287 liter per orang setiap hari – hampir empat kali rata-rata konsumsi warga Palestina.”
B’Tselem menegaskan bahwa “’Israel’ menghalangi pembangunan infrastruktur air Palestina yang baru, menghancurkan dan menyita infrastruktur yang ada, serta membatasi akses warga Palestina ke sumber-sumber air setempat, seperti sumber-sumber mata air yang segar, mengebor sumur-sumur dan waduk untuk menampung air hujan”.
B’Tselem menyimpulkan, “Faktor-faktor tersebut menciptakan kekurangan air permanen bagi warga Palestina di Tepi Barat.”
Kondisi ini dengan jelas menggambarkan bagaimana ‘Israel’ memandang air – dan seluruh sumber-sumber daya lainnya di Tepi Barat – sebagai satu-satunya propertinya dan hanya digunakan untuk kepentingan warga ‘Israel’, dengan mengorbankan warga Palestina.
http://sahabatalaqsha.com