URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 10 users
Total Hari Ini: 58 users
Total Pengunjung: 6224159 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
FITNAH AKHIR ZAMAN, BERANI MENENTANG SYARIAT ISLAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/7/2016 ]
 
FITNAH AKHIR ZAMAN, BERANI MENENTANG SYARIAT ISLAM

Luthfi Bashori


Fitnah akhir zaman. Yaa, dewasa ini banyak sekali kejadian di tengah masyarakat yang pada 14 abad silam telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW akan bakal terjadi, dan munculnya fitnah akhir zaman ini sebagai pertanda semakin dekat datangnya hari Qiyamat.

Sy. Urwah meriwayatkan dari Zainab binti Abi Salamah, bahwa Ummu Habibah binti Abu Sufyan meriwaytkan dari Zainab binti Jahsy bahwa Rasulullah SAW masuk kedalam rumahnya dalam keadaan ketakutan sambil berkata, “Celakah bangsa Arab dengan kejelekan yang mendekat, telah terbuka dari benteng Ya’juj dan Ma’juj seperti ini” -beliau mengisyratkan dengan jari ibu dan telunjuk yang dibulatkan- maka aku (Zainab) bertanya, ”Apakah kami akan dibinasakan sementara masih ada orang-orang yang sholeh?” Beliau menjawab, “Ya, jika kejahatan telah merajalela. (HR.Bukhari).

Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman meriwayatkan bahwa ada seseorang yang berkata di hadapan Sy. Abu Hurairah, ”Sesungguhnya seorang yang dhalim itu hanyalah membahayakan dirinya sendiri”. Maka Sy. Abu Hurairah menjawab, “Demi Allah, sesungguhnya orang yang dhalim itu akan membahayakan segalanya hingga burung yang terbang di angkasa”.

Saat ini kedhaliman dan kejahatan terasa tiada henti-hentinya berlaku dalam kehidupan masyarakat di segala penjuru dunia. Pembunuhan dan berbagai macam kekejaman pun hampir tiada henti-hentinya menimpa kaum yang lebih lemah dari para pelaku kejahatan tersebut.

Penipuan, perampokan, penganiayaan, penghinaan, caci maki, adu domba, dan berbagai keburukan lainnya seakan-akan sudah menjadi lagu wajib yang harus didengarkan oleh setiap orang yang hidup di era sekarang.

Bahkan kini sudah banyak pula orang yang mengaku beragama Islam, namun ia sengaja berani melawan aturan syariat  Islam yang diturunkan oleh Allah kepada umat Islam secara terang-terangan. Memang aneh kedengarannya. Jika saja yang menentang syariat itu adalah dari pihak orang kafir, maka tentu semua orang akan memakluminya, namun saat ini banyak kasus seorang yang mengaku muslim, ia berani menentang syariat Islam di rana publik.

Padahal  makhluk yang pertama kali berani menentang syariat Allah itu adalah Iblis, dan Iblis pula yang mengajari serta mengajak umat manusia untuk berani menentang dan menantang syariat Allah.

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Isa AS berdiri di atas gunung. Kemudian Iblis datang kepadanya dan berkata, “Bukanlah kalian mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia pasti mati bila Allah menginginkan kematian baginya?”’

Nabi Isa menjawab, “Ya.”

Iblis berkata, “Kalau tidak (maksudnya Allah belum menghendaki)?”

Nabi Isa menjawab, “Ia tidak akan mati.”

Maka Iblis yang dilaknat Allah berkata kepada Nabi Isa AS, “Jika begitu, jatuhkan dirimu dari atas gunung. Apabila Allah telah menginginkan kematian bagimu, maka engkau akan mati. Kalau tidak, engkau tidak akan mati.

Nabi Isa AS pun berkata kepadanya, “Diamlah hai Iblis terkutuk. Sesungguhnya hanya Allah SWT yang boleh menguji hamba-Nya, sedangkan hamba tidak boleh menguji Tuhannya.”

Betapa liciknya cara Iblis mengajak umat manusia untuk menentang dan menantang syariat Allah, dan alangkah banyaknya saat ini umat manusia yang terpengaruh ajaran Iblis terlaknat itu, hingga berani menentang dan menantang syariat Islam secara nyata, khususnya yang kini marak beredar di dunia medsos.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam