URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 200 users
Total Pengunjung: 6224312 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KORUPSI, MENUJU PINTU NERAKA 
Penulis: Pejuang Islam [ 20/7/2016 ]
 
KORUPSI, MENUJU PINTU NERAKA

Luthfi Bashori


Sy. Abdullah bin Amr bin Ash RA menceritakan bahwa dahulu dalam barisan pasukan perang Rasulullah SAW, ada seorang laki-laki yang dijuluki “Karkarahâ€. Di saat orang tersebut meninggal, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ia masuk neraka.â€

Para shahabat pun pergi menyaksikan orang tersebut, ternyata mendapati ia melakukan korupsi dengan mengambil kain rampasan perang. (HR. Bukhari).

Kasus-kasus korupsi di Indonesia yang dapat menghantarkan para pelakunya ke dalam neraka itu bukanlah barang baru, bahkan hampir-hampir mendarah daging terjadi di kalangan pejabat negara pada khususnya. Pada setiap generasi yang hidup di negara ini, selalu saja disuguhi oleh kasus-kasus korupsi dan pengemplangan uang negara dengan berbagai modus.

Ada model pencucian uang, ada model markup anggaran, ada praktek suap, pungutan liar, modus pemberian hadiah, pemotongan bantuan, menaikkan biaya administrasi dari yang semestinya, penyalahgunaan fasilitas, dan berbagai macam modus yang dilakukan oleh para koruptor.

Sy. Adi Ibnu ‘Amirah Al-Kindi RA. menginformasikan, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang kami angkat memangku suatu jabatan, lalu disembunyikannya terhadap kami sebuah jarum atau yang lebih kecil dari itu, maka perbuatannya itu adalah penggelapan. Dia akan datang pada hari kiamat kelak membawa barang yang digelapkannya itu.†(HR. Muslim).

Jabatan sendiri adalah sebuah amanat, menyalahgunakan jabatan termasuk pengkhianatan terhadap amanat yang dosanya bukan termasuk yang ringan. Bahkan Rasulullah SAW juga melarang seseorang untuk memperebutkan jabatan, khususnya dalam kepemimpinan.

Sy, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa beliau SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, padahal kelak di hari Qiyamat akan menjadi penyesalan. (HR. Bukhari).

Menerima jabatan itu boleh dan baik jika ia diminta dan bukan merebutnya terutama di saat figurnya sangat dibutuhkan oleh umat Islam, namun kewajiban orang yang diangkat menjadi pejabat adalah menjaga amanat, yang mana tanggungjawabnya sangatlah berat baik di dunia terlebi di akhirat kelak.

Para pejabat yang benar-benar memegang amanat sesuai dengan tuntunan syariat Islam akan mendapat pahala yang besar dan doa-doanya akan dikabulkan oleh Allah.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam