URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JILBAB MUSLIMAH ISTANBUL 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ]
 
JILBAB MUSLIMAH ISTANBUL

 Luthfi Bashori

 Semula, kami tidak bermaksud memperhatikan para wanita Turki, namun karena melihat warna-warni jilbab yang digunakan, maka mata kami jadi tertarik untuk memperhatikan jilbab yang mereka kenakan.

Warna-warni yang cukup menyolok, yaitu perpaduan warna merah, kuning, hijau, biru, pink, ungu dan lainnya sering kali melekat dalam sebuah jilbab, adalakalanya bermotif bunga atau daun dan ornamen lainnya. Terlebih lagi jilbab-jilbab itu rata-rata terbuat dari bahan kain sutra hingga menambah kesan mengkilat, terutama saat terkena sinar matahari maupun lampu-lampu malam.

Tiba-tiba saja kami ingin membeli jilbab khas Turki untuk oleh-oleh istri dan anak-anak. Di samping warna-warni yang cukup menawan, namun yang menambah ketertarikan kami adalah cara mereka memakai jilbab yang sedikit berbeda dari kebiasaan muslimah Indonesia.

Yang kami perhatikan, rata-rata para muslimah Turki terkesan sedikit menaikkan rambut belakang dengan dikuncit, kemudian diberi jilbab, sehingga jilbab yang dikenakan menghasilkan bagian belakang jilbab lebih atas (tinggi) daripada bagian depan (penutup kening).

Saat kami perhatikan dengan seksama, kami teringat bentuk rumah keong yang sedang berjalan, namun dengan warna-warni yang menyolok dan berbahan sutra yang mengkilat, menambah daya tarik tersendiri, minimal bagi keluarga kami : `Kok bagus sekali yaa jilbab para muslimah Turki itu...!` Demikianlah yang sering terlontar secara spontan dari lisan kami.

Akhirnya kami mencari toko penjual jilbab, lantas membeli jilbab sutra khas Turki dengan warna sesuai selera untuk oleh-oleh istri dan anak-anak kami. Tidak lupa kami berusaha mencuri-curi photo salah satu muslimah Turki yang sedang menggunakan jilbab tersebut, dengan tujuan memudahkan kami saat menerangkan kepada keluarga tentang tata cara muslimah Turki saat berjilbab.

Kebetulan sepulang dari toko jilbab, kami berjalan melewati taman kota, kami melihat seorang muslimah Turki duduk di kursi taman yang sedang makan jagung bakar, kesempatan itu tidak kami sia-siakan dan kami ambil gambarnya dari samping dengan media camera HP. Di samping kami mendapatkan `photo model jilbab gratis`, kami juga menjadi tahu ternyata di Turki ada juga orang berjualan jagung bakar. `Wah, Nona...rasanya enak juga yaa, jagung bakarnya...!
`

Alhamdulillah, di negara Turki yang terkenal sekuler itu, kaum muslimahnya masih banyak yang mempertahankan jilbab sebagai menutup aurat mereka. Padahal kehidupan warga Turki lebih dekat dengan budaya Eropa, terbukti adanya ratusan penduduk Eropa dengan budaya pakaian yang buka-bukaan khas mereka, terus berlalu-lalang di negara Turki ini.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ifuuut  - Kota: Gresik
Tanggal: 16/8/2009
 
asswrwb, ana ifuuut tratee gresik mo ber ikutan2 nimbrung/ingin kenalan dulu AMI Trims maaf2 kalo ada kata yang salah mohon tausianya 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Wa alaikum salaam. syukran atas kunjungannya, ajak.teman-teman yang lain meramaikan situs kita ini.

2.
Pengirim: Lukman H.  - Kota: Jepara Indonesia
Tanggal: 29/8/2009
 
Salut..Sukses..Buat Ust. Luthfi. Kami mendukung ganyang SEPILIS, wahabi, syi'ah, Ahmadiyah. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan kita bisa istiqamah memegang ajaran ulama Ahlussunnah wal jamaah yang sesungguhnya.

3.
Pengirim: indah thursina  - Kota: banda aceh
Tanggal: 16/10/2009
 
saya juga tertarik melihat cara muslimah turki mengenakan jilbab sutranya...seakan menambahkan kecantikan mereka yang notabenenya sudah cantik cantik.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan anda bisa sampai ke Turki untuk dapat menyaksikan dari dekat.

4.
Pengirim: muizzudien  - Kota: tangerang
Tanggal: 1/11/2012
 
bukan kah klo diperhatikan jadi seperti punduk unta? pak ustadz? jadi inget hadist rasululloh! mohon pencerahannya.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Lain ladang lain belalang, lain negara lain pula bentuk jilbabnya.

5.
Pengirim: arek singosari  - Kota: Singosari
Tanggal: 11/3/2014
 
Asalamualaikum Gus Lutfi

apakah saat di turki panjenengan juga ziarah ke Makam Al-fatih ?? ceritakan dong Gus  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah... tapi itu sudah agak lama, jadi banyak yang lupa. Mohon maaf.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam