URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 98 users
Total Pengunjung: 6224205 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KESELAMATAN PEMBACA & PENGAMAL ALQURAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 11/6/2016 ]
 
KESELAMATAN PEMBACA & PENGAMAL ALQURAN

Luthfi Bashori


Siapa saja di antara umat Islam yang mau membaca serta mengamalkan isi Alquran secara baik dan benar, maka akan dijamin keselamatannya baik di dunia terlebih di akhirat nanti. Untuk itu setiap pribadi muslim, hendaklah selalu berupaya agar belajar membaca Alquran lantas mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.

Menurut sebagian orang shaleh dan arif dikatakan, “Allah menjamin siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya bahwa ia tidak akan tersesat di dunia dan tidak sengsara di akhirat. Semakin kuat ia mengenal Allah dan merasa senang dengan-Nya, maka jiwanya merasa tenang hingga terbebas dari kepayahan dunia dan kesedihan serta kesusahannya. Ia hanya mencari keridaan Tuhan dan penciptanya. Maka ia pun berada di lembah cinta dan kegembiraan sementara orang-orang berada di lembah kepayahan dan kesesatan”.

Untuk mengamalkan isi dan kandungan Alquran, maka diperintahkan terlebih dahulu belajar berbagai macam ilmu yang dapat mengantarkan seseorang untuk mahir dalam memahami isi Alquran, misalnya harus mampu menguasai bahasa arab sedalam-dalamnya seperti ilmu nahwu, syaraf, bayan, balaghah,’urudh,dan qawafi. 

Demikian juga harus mampu memilah-memilahkan mana di antara ayat-ayat tersebut yang sifatnya umum, mana yang khusus, yang mujmal, yang mubayyan, yang mutlak, yang muqayyad, yang dzahir, yang nash, yang mansukh, yang nasikh, yang muhkamah, yang mutasyabihah dan yang lainnya.

Belum lagi harus menguasai ilmu Hadits sebagai penunjang seperti kitabus sittah, yaitu Shahih Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Sunan Nasai, Sunan Abi Dawud, dan Sunan Ibnu Majah, selain itu juga masih banyak lagi hadis-hadis yang lain yang terdapat dalam kitab Musnad ahmad bin Hanbal, kitab Addaraquthni,  Ibnu Hibban, Thabrani dan sebagainya, serta mengetahui derajat setiap hadits yang terdapat di berbagai kitab-kitab hadits tersebut.

Adapun bagi kalangan awam, maka cukuplah bertaqlid yaitu dengan cara mempelajari dan mengamalkan ilmu dari hasil ijtihad para ulama ahli ijtihad, seperti para imam empat madzhab fiqih, yaitu Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal, untuk diamalkan dalam kehidupan setiap hari.

Agar kehidupan seseorang itu menjadi sempurna, jika kebanyakan orang itu merasa cukup dengan kehidupan dunianya, maka hendaklah ia merasa cukup jika hidupnya selalu dekat dengan Allah. Bilamana mereka merasa gembira dengan keberadaan harta yang melimpah ruah di hadapan matanya, maka hendaklan ia bergembira dengan keberadaan Allah dalam hatinya.

Jika mereka merasa senang karena memiliki kekasih-kekasih hati yang mereka cintai, maka hendaklah ia merasa senang menjadikan Allah sebagai kekasih hatinya. Apabila mereka akan berusaha untuk berkenalan dengan raja-raja dan para pembesar, serta selalu mendekatkan diri untuk mendapatkan kemuliaan, pujian dan ketinggian derajat di hadapan para pejabat, maka ia akan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah dan selalu mencari keridlan-Nya. Maka dengan itu semua, ia akan diangkat oleh Allah untuk mencapai puncak kemuliaan dan ketinggian derajat baik di dunia maupun di akhirat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam