URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 98 users
Total Pengunjung: 6224205 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SEMANGAT IBLIS YANG TAK PERNAH PADAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
SEMANGAT IBLIS TAK PERNAH PADAM

Luthfi Bashori


Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa iblis yang terkutuk datang kepada Nabi Musa AS yang sedang bermunajat kepada Tuhannya. Iblis mendekati Nabi Musa agar dapat mendengarkan doa-doa dari munajat Nabi Musa AS.

Kata seorang malaikat kepada Iblis, “Wahai makhluk yang terkutuk apa yang engkau inginkan dari Musa ketika ia sedang bermunajat kepada Tuhannya?”

Iblis menjawab, “Aku harap mendapatkan sesuatu dari Musa seperti aku berharap dari ayahnya (Nabi Adam) saat ia dalam surga di sisi Tuhannya, sampai ia aku goda dan aku berhasil mengeluarkannya dari surga.”

Iblis ingin menggoda Nabi Musa AS seperti saat ini menggoda Nabi Adam AS, jadi tak henti-hentinya semangat iblis ini dalam menjerumuskan anak cucu Nabi Adam AS.

Saat ini banyak sekali di kalangan umat Islam yang sudah terpengaruh godaan si kafir Iblis ini, misalnya telah bermunculan para pemikir muslim yang lebih percaya terhadap pemikiran kaum kafir orientalis barat, hingga ikut menjadi pemikir liberal, dan akibatnya ia menjadi alergi untuk mengikuti ijtihad para ulama salaf.

Adapun pengaruh pemikiran iblis liberal semacam ini nyata terjadi di kalangan awwamnya, adalah adanya sekelompok ‘laskar swasta’ yang berlogo Islam, namun lebih bangga saat menjaga gereja atau mengamankan kegiatan kaum kafir, daripada hadir dalam majelis ta’lim yang dibina oleh para ulama, dengan alasan jika menjaga gereja itu bisa mendapat honor yang cukup memadai, sedang jika hadir majelis ta’lim itu tidak mendapatkan bayaran sedikitpun. Gambaran sebuah pemikiran yang sudah terkontaminasi oleh ajaran iblis.

Dalam kitab Siyar A’lam Nubala: 15/396) tersebutlah seorang ulama yang bernama Imam Ahmad bin Nazzar (wafat tahun 338 H).

Beliau masyhur dipanggil Abu Maisarah, Al-Qoiruwani. Salah seorang ulama bermadzhab Maliki. Beliau juga dikenal sebagai Faqihul Maghrib (ahli fikih daerah Maroko).

Seorang ulama yang seimbang antara ilmu dan amalnya. Sosok yang dikenal doanya sangat mustajab. Hampir setiap malam beliau mengkhatamkan Al-Quran dalam shalat tahajud di masjidnya.

Beliau pernah diminta oleh Gubernur Al-Manshur bin Ismail untuk menjabat sebagai qadhi untuk daerah Qoiruwan, namun beliau tidak bersedia menerimanya.

Suatu saat di tengah beliau sedang shalat tahajud, tiba-tiba muncul cahaya sangat terang dari tembok masjid. Cahaya itu mengatakan dengan lantang:

تملا من وجهي، فأنا ربك (Engkau telah memenuhi wajahku, akulah tuhanmu)

Umumnya, masyarakat kalangan awwam jika mendapati kejadian semacam ini, tentu akan menjadi bangga karena merasa sudah bertemu dengan tuhannya, bahkan tak jarang seseorang yang mengalami peristiwa seperti ini, lantas dengan serta merta mengaku sebagai nabi atau wali, lantas mendirikan aliran sesat.

Namun di kalangan ulama yang memiliki bashirah (indra ke enam), serta mendapat petunjuk dari Allah melalui ilmu agama yang dikuasainya, serta diamalkan secara baik dan benar, seperti Imam Ahmad bin Nazzar ini, justru beliau meludahi cahaya yang menampakkan wajah ini, seraya mengatakan:

اذهب يا ملعون (Pergilah wahai makhluk terlaknat)

Tiba-tiba cahaya itu padam. Beliau sangat memahami bahwa kejadian ini hanyalah tipuan iblis, agar beliau menjadi ujub dalam beribadah, hingga mengaku telah mencapai puncak ibadah, derajat makrifat atau derajat hakekat, bahkan akan meninggalkan ibadah sama sekali.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam