URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 100 users
Total Pengunjung: 6224207 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
UCAPAN YANG BERPENGARUH ITU KARENA HATINYA BERSIH  
Penulis: Pejuang Islam [ 7/4/2016 ]
 
UCAPAN YANG BERPENGARUH ITU KARENA HATINYA BERSIH

Luthfi Bashori


Imam Ali AS berkata, “Jika hati seorang alim bersih, maka segala nasihatnya akan berpengaruh di hati setiap orang, dan sebaliknya jika ada orang berilmu namun hatinya kotor, maka segala nasihatnya akan hilang dari setiap orang yang mendengarkannya, seperti terpelesetnya air hujan dari kulit telur burung onta.”

Seseorang yang mempelajari ilmu agama, hendaklah berusaha agar selalu memberihkan hati, hingga hatinya itu ikut menyertai kemuliaan ilmu yang diembannya. Karena jika ia membiarkan hatinya kotor, sedang ia terus menerus membicarakan ilmu agama, maka ilmunya itu tidak akan berpengaruh apapun kepada dirinya apalagi untuk kebaikan orang lain.

Saat ini terasa semakin banyak orang yang senang membahas keilmuan agama di rana publik, yang secara dhahir seakan-akan terkesan sangat bagus dalam penguasaan ilmu keagamannya itu, namun tak jarang ilmunya itu tidak dapat berpengaruh sama sekali kepada para penyimaknya, selain dianggap sebagai angin lalu semata.

Ini terbukti dengan semakin banyak orang berbicara agama, namun kondisi masyarakat masih tetap saja merasa asing terhadap ajaran agama, sehingga berjuta-juta umat Islam yang ada di tengah masyarakat, ternyata berstatus sebagai awwam. Demikian ini dapat saja terjadi, karena kemungkinan besar, mayoritas para penyampai ilmu syariat agama itu belum memiliki hati yang bersih, dan masih menyimpan penyakit hati.

Sebenarnya banyak hal yang dapat menyebabkan kotornya hati seseorang, antara lain karena seringnya melakukan kemasiatan kepada Allah. Contohnya karena tidak pandai menjaga lisan hingga sering melontarkan kata-kata yang tak senono, baik yang terucap maupun yang tertulis; sering curiga alias su-uddhan kepada sesama muslim yang seaqidah; sering meragukan dan mengingkari ajaran syariat; sering melanggar dan menabrak larangan agama; sering menyepelekan urusan keislaman; sering meragukan kebenaran Alquran dan Hadits serta ijma’ para ulama salaf, dan sebagainya.

Termasuk penyebab hati kotor adalah ikut terlibat aliran sesat yang keluar dari ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah. Keterlibatan semacam ini umumnya mengatasnamakan demi kemanusiaan atau demi menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, semisal ikut sekte Syiah, Wahhabi dan Liberalisme serta membela keberadaan aliran-aliran sesat yang menyimpang dari ajaran Islam yang dianut mayoritas ulama dan umat Islam.

BERUNTUNG ORANG YANG INGIN BERTOBAT DARI KELALAIANNYA

Imam Muhyiddin Ibnu Zakaria Al-Khaurani RA berkata, “Jika hati seorang itu kotor dan selalu tertutup dari ibadah mengingat Allah karena banyak kelalaiannya, namun sangat  perhatian dalam memenuhi hawa nafsunya serta urusan dunianya, dan tidak pernah memikirkan tentang akibat langkahnya yang lalai, maka Allah memberi kesempatan pada orang tersebut jika ingin bertobat hingga hidupnya berakhir dengan husnul khatimah yang penuh kebaikan dan keberuntungan, dengan dua cara:

Pertama, hendaklah berusaha untuk dapat bangun malam. Allah berfirman, “Adakah orang yang memohon kepada-Ku, Aku akan memberinya. Adakah orang yang mau bertobat, Aku akan menerima taubatnya. Adakah orang yang memohon ampun, Aku ampuni dosanya.” Inilah waktu Allah memberi kesempatan pada hamba-Nya.

Kedua, hendaklah ia memperhatikan pelaksanaan shalat, karena shalat adalah menghadapnya seorang hamba kepada Allah, dan Allah akan merespon hamba-Nya itu selama sang hamba tidak berpaling”.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam