URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 200 users
Total Pengunjung: 6224312 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MANUSIA ITU TERBAGI TIGA MACAM  
Penulis: Pejuang Islam [ 30/3/2016 ]
 
MANUSIA ITU TERBAGI TIGA MACAM

Luthfi Bashori


Seorang shufi berkata, โ€œManusia itu ada tiga macam, ada manusia yang sempurna, ada yang kurang sempurna, ada yang tidak sempurna sama sekali. Adapun manusia yang sempurna adalah seorang yang berakal dan mau bermusyawarah dengan orang lain. Sedangkan manusia yang setengah sempurna adalah seorang yang mempunyai pendapat dan ia tidak mau bermusyawarah dengan pihak lain. Adapun seorang yang tidak sempurna sama sekali adalah seorang yang tidak mempunyai pikiran dan tidak mau bermusyawarah dengan orang lain.โ€

Yang dimaksud manusia yang sempurna dalam hal ini, adalah dalam segi kesempurnaan akal. Maka kesempurnaan akal itu tergantung apa ia masih bersedia membuka diri untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang lebih ahli di bidangnya dan dapat dipercaya, hingga bisa menambah keyakinan terhadap keputusannya.

Tentunya memilih orang-orang kepercayaan itu juga harus selektif, bukan bermusyawarah dengan pihak yang sekedar dikenal secara dhahir, lantas dilibatkan dalam bermusyawarah untuk sebuah kemaslahatan, karena ada di kalangan masyarakat itu yang ikhlas memberikan nasehat kebaikan, namun tak jarang pula ada orang yang memiliki sifat iri dan dengki yang selalu berusaha menjerumuskan orang lain ke dalam kehinaan.

Ada juga jenis orang yang sifatnya setengah sempurna, hingga ia lebih mengutamakan pendapat pribadinya, tanpa mau bermusyawarah dengan pihak lain yang lebih ahli pada bidangnya, demi mendapatkan hasil pemikiran yang lebih matang dan bermanfaat.

Sungguh sayang sekali orang yang memiliki sifat seperti ini, karena sekalipun ia mempunyai banyak harapan dan keinginan, maka perkembangannya menjadi tsagnan  dan tidak akan mudah berkembang lebih maju.

Namun yang lebih parah lagi adalah orang yang tidak memiliki pikiran sama sekali, alias otaknya bebal. Di samping akalnya tidak dapat dikembangkan. ia juga enggan untuk bertanya atau bermusyawarah dengan orang lain. Maka pada tipe yang terakhir ini ibarat seseorang yang berotak kerbau sekalipun ia bertubuh manusia.

Termasuk tipe orang yang berotak kerbau khusus di bidang keagamaan adalah, apa yang dikatakan dalam syair:

ุฃูŽุจูู†ูŽูŠู‘ูŽ ุฅู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ุจูŽู‡ููŠู…ูŽุฉู‹ * ูููŠ ุตููˆุฑูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠุนู ุงู„ู’ู…ูุจู’ุตูุฑู
ููŽุทูู†ูŒ ุจููƒูู„ู‘ู ู…ูุตููŠุจูŽุฉู ูููŠ ู…ูŽุงู„ูู‡ู * ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ูŠูุตูŽุงุจู ุจูุฏููŠู†ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุดู’ุนูุฑ

โ€œWahai anakku sesungguhnya ada orang yang seperti binatang ternak dalam rupa manusia yang bisa mendengar dan melihat.

Dia sangat cerdik jika ada musibah menimpa hartanya, namun, jika ada musibah yang menimpa agamanya dia tidak peduli sama sekaliโ€  

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam