URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 65 users
Total Pengunjung: 6224167 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
APA YANG DIMILIKI ORANG SAAT MATI ITU DIBAGI LIMA 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/3/2016 ]
 
APA YANG DIMILIKI ORANG SAAT MATI ITU DIBAGI LIMA

Luthfi Bashori
 

Syekh Manshur bin Ammar berkata: “Apabila manusia mati, apa yang dimilikinya dibagi-bagi menjadi lima, yakni hartanya untuk pewarisnya, dagingnya untuk cacing, tulangnya untuk tanah, ruhnya untuk malaikat maut, dan imannya kepada Allah jika ia seorang yang akhiratnya bahagia atau dikhawatirkan imannya justru untuk setan”.

Orang yang hanya pandai mengumpulkan harta, ternyata hanyalah untuk menyenangkan orang lain bukan untuk dirinya.

Orang yang hanya pandai menggemukkan anggota tubuhnya, ternyata hanyalah untuk menyiapkan makanan bagi cacing-cacing tanah.

Orang yang hanya pandai melatih kekekaran tulang dan ototnya, ternyata hanyalah menyiap untuk timbunan tanah.

Orang yang hanya memikirkan kesehatan jiwanya tanpa diisi ketaqwaan dan keimanan, ternyata hanyalah untuk diserahkan kepada malaikat maut.

Sedangkan orang yang mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, selalu beramal baik dalam menghiasi hidupnya, dan selalu dijaga hingga hari kematiannya, sungguh ia telah mempersiapkan kebahagian dan keberuntungan hidup di akhirat nanti.
Namun jika ia salah mengisi keyakinannya itu dengan kekufuran, atau kemurtadan, atau kemunafikan, atau kefasikan alias pelaku dosa yang bertumpuk-tumpuk, jika mati sebelum bertobat, maka sama halnya ia telah menghambakan dirinya kepada setan yang terkutuk dan kelak diancam siksa di neraka.

Dalam sebuah buku hikayat dikatakan, bahwa dulu ada orang shaleh yang ketika sakit, didatangi oleh seorang setan dalam pakaian orang Yahudi maka ia mengenalinya, dan setan itu menawarkan agama Yahudi kepadanya. Orang shaleh tersebut berkata: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.

Imam ibnu Al-Jauzi mengatakan dalam Shaidil Khatir: “Aku berwasiat kepada diriku sendiri dan siapa saja yang mendengar perkataanku, agar tetap teguh di saat mengahadapi sakaratul maut yang tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah”.

Tidaklah orang mukmin itu mengalami kesulitan yang lebih besar daripada saat kedatangan sakaratul maut.

Karena itu orang sakit yang tidak sadar diri, lantas datang sakaratul maut kepadanya, hingga ia tidak sempat memikirkannya, adalah lebih baik dibandingkan orang yang sedang sadar lantas datanglah sakaratul maut kepadanya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam