URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 67 users
Total Pengunjung: 6224169 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TATA CARA MEMILIH IMAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
TATA CARA MEMILIH IMAM

Luthfi Bashori


Pelaksanaan shalat lima waktu itu adalah cerminan hidup bagi setiap muslim. Barangsiapa yang peduli terhadap tata cara melaksanakan shalat lima waktu untuk disesuaikan dengan aturan syariat, baik dari segi syarat dan rukunnya, yang wajib dan sunnahnya, yang makruh dan batalnya, lantas beristiqamah menjalankannya, maka dalam menjalankan kehidupannya tentu akan menjadi teratur dan akan selalu mempertimbangkan syariat Islam sebagai acuan hidupnya.

Sedangkan siapa saja yang lalai terhadap urusan shalat, atau menyepelekan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh syariat dari segala sisinya, maka ia pun akan cenderung mengabaikan aturan syariat dalam menjalani kehidupannya.

Contoh tata cara memilih imam shalat jika dipraktekkan sesuai dengan aturan syariat, maka dapat pula dijadikan acuhan seseorang untuk memilih tauladan serta panutan atau idola dalam kehidupan seseorang.

Sy. Abu Masud RA mengemukakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Orang mengimami kaumnya ialah yang paling ahli Kitabullah di antara mereka. Apabila dalam qiraah (bacaan) mereka sama, maka orang yang paling alim di antara mereka mengenai sunnah. Jika dalam hal sunnah mereka sama, maka orang yang lebih dahulu hijrahnya. Kalau dalam hijrah mereka sama, maka orang yang lebih tua usianya di antara mereka. Dan, jangan sekali-kali seorang laki-laki menjadi imam laki-laki lain dalam kekuasaannya, dan jangan pula ia duduk di dalam rumah orang lain pada tempat penghormatannya, kecuali dengan seizinnya.(HR. Lima Ahli Hadits).

Sy. Abu Masud Al-Anshari RA menuturkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Orang yang pantas jadi imam (shalat berjamaah) ialah yang paling pandai membaca Kitabullah. Jika ternyata mereka sama pandai, maka yang paling alim (mengerti/mengetahui) tentang sunnah. Jika ternyata mereka sama alim, maka yang paling dahulu hijrah. Jika ia ternyata mereka bersamaan pula hijrahnya, maka yang paling dahulu masuk Islam. Janganlah kamu menjadi imam dalam wilayah kekuasaan orang lain, dan janganlah pula duduk di tempat yang disediakan khusus untuk kemuliaan seseorang kecuali dengan izinnya. (HR. Muslim).

Sy. Ibnu Abbas RA menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Pilihlah imam-imam kalian dari orang-orang baik di antara kalian, karena sesungguhnya mereka itu duta kalian, tentang apa-apa antara kalian dengan Tuhan kalian. (HR. Daruquthni).

Mafhum mukhalafah dari keterangan yang tertera dalam hadist-hadits Nabi S.A.W, ternyata orang ahli maksiat, orang munafiq dan orang non muslim tidak baik dijadikan keteladanan dalam segala hal, khususnya dalam segi kepemimpinan hidup,  karena mereka tidak pantas dijadikan imam shalat.

Sy. Jabir RA mengabarkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Janganlah sekali-kali seorang perempuan mengimami laki-laki. Janganlah seorang Badui mengimami Muhajir. Dan janganlah seorang pendurhaka mengimami orang mukmin, kecuali karena paksaan dari penguasa yang di takuti cambukannya atau pedang-Nya. (HR. Ibnu Majah).


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam