URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224163 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PEMIMPIN YANG TIDAK MENCIUM BAU SORGA 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
PEMIMPIN YANG TIDAK MENCIUM BAU SORGA

Luthfi Bashori


Menjadi seorang pemimpin, bukanlah hal yang mudah, karena hakikat kepemimpinan itu adalah amanat dari Allah SWT. Padahal seseorang yang tidak dapat menjaga amanat, adalah tergolong orang yang tidak memiliki kesempurnaan iman. Laa iimana liman laa amaanata lah (Tidak beriman orang yang tidak dapat menjaga amanat / Hadits).

Keikhlasan seorang pemimpin juga menjadi tolok ukur bagi keselamatan dirinya kelak saat menghadap Allah. Para pemimpin yang ikhlas karena Allah dalam menjalankan amanat kepemimpinannya sesuai dengan ajaran syariat, maka kelak akan mendapatkan kebahagiaan, sebaliknya para pemimpin yang bekerjanya bukan karena Allah, maka akan mendapatkan kesengsaraan hidup di akhiratnya nanti.

Sy. Maqal Ibnu Yasar al-Muzani RA mengemukakan, Bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Apabila seorang hamba diberi kepercayaan (amanat) oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu tidak ikhlas dalam mengerjakan amanat itu, maka ia tidak mencium bau sorga. (HR. Bukhari dan Muslim).

Maksudnya adalah, jika tendensi kepemimpinannya itu karena didasari ambisi pribadi lantaran cinta kedudukan, atau karena merasa diperintah oleh sesuatu yang dianggap tuhan selalin Allah, atau karena ingin meraih fasilitas keduniaan yang menjadi incarannya, atau saat menjalankan pemerintahannya itu justru menyengsarakan rakyatnya demi menyenangkan bos-bos tertentu, seperti yang umum terjadi di jaman sekarang adalah demi memenuhi perintah para penguasa dari negeri adidaya, maka pemimpin macam demikian ini kelak tidak akan mencium bau sorga.

Jika bau sorganya saja tidak akan tercium olehnnya, apalagi kenikmatan sorga yang sesungguhnya, tentunya akan diharamkan bagi para pemimpin yang tidak bekerja karena Allah.

Sebaliknya, pemimpin yang benar-benar adil dan bekerja secara ikhlas karena Allah, maka kelak di padang mahsyar akan meendapatkan perlindungan khusus dari Allah, di saat orang-orang lain sedang ketakutan menghadapai hari perhitungan amal.

Yaitu pemimpin yang selalu mengukur kepemimpinannya itu dengan standar syariat Islam, serta selalu memikirkan keselamatan akhirat bagi seluruh rakyatnya, hingga tidak henti-hentinya mengurusi dan mengajak rakyatnya untuk aktif beribadah kepada Allah, dan selalume-warning mereka agar tidak melanggar syariat Allah, karena jika ada yang melakukan kemaksiatan yang sanksi hukumnya telah ditentukan di dunia oleh syariat, pasti ia pasti akan melaksanakanya sekalipun akan dicemooh oleh dunia. Hal ini ia lakukan demi ketaatannya kepada Allah di samping selalu berusaha mensejahterakan kehidupan dunia bagi seluruh rakyatnya.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda: Ada tujuh kelompok yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya yaitu: Pemimpin yang adil, remaja yang senantiasa beribadah kepada Allah taalaa, seseorang yang senantiasa hatinya dipertautkan dengan masjid, dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu menjawab: sesungguhnya saya takut kepada Allah, seseorang yang mengeluarkan shadakah kemudian ia merahasiakannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya meneteskan air mata. (HR.Bukhari dan Muslim).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam