MALAIKAT DAN SETAN SALING BEREBUT HATI `WALI`
Luthfi Bashori
Sy. Abdullah bin Masud RA mengungkapkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Sesungguhnya setan memiliki tempat di hati manusia, dan malaikat juga mempunyai tempat yang sama.
Bagian yang dihuni oleh setan membawa kepada perbuatan jahat dan mendustakan perkara yang benar. Sebaliknya, tempat yang dihuni oleh malaikat membawa kepada kebaikan dan membenarkan perkara yang hak.
Barangsiapa yang menemukan dalam hatinya dorongan malaikat tersebut, maka harap diketahui bahwa hal itu datangnya dari Allah, dan hendaklah ia memuji kepada Allah. Tetapi barangsiapa yang merasakan dalam hatinya ada dorongan yang lain, maka hendaklah ia memohon pertolongan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Kemudian Nabi SAW membacakan firman Allah yang artinya, Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan, sedangkan Allah menjanjikan bagi kalian itu ampunan dan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) Lagi Maha mengetahui. /QS. Al-Baqarah: 268. (HR. Attirmidzi).
Untuk lebih mengetahui hati yang dihuni malaikat dan membawa kepada kebaikan serta membenarkan perkara yang hak (baik), gambarannya adalah jika seseorang itu amaaluhu mushaadifatun bis syariah wa qalbuhu maallah (amaliyahnya selalu sesuai dengan syariat, dan hatinya selalu bersama Allah).
Sedangkan hati yang dihuni setan dan membawa kepada perbuatan jahat serta mendustakan perkara yang benar, gambarannya jika seseorang itu amaliyahnya selalu bertentangan dengan syariat dan hatinya dipenuhi kepentingan dunia saja hingga lupa dan jauh dari Allah.
Barangsiapa yang selalu mencari kebahagian di dunianya hingga lupa terhadap kepentingan akhirat, maka SETAN akan menjadi WALI-NYA atau tuannya, maka ia sangat layak disebut sebagai Waliyus Syaithan (kekasih setan).
Barangsiapa yang senantiasa mengukur dirinya dalam menjalani kehidupan dunia demi mencari keridhaan Allah dan kebahagian akhirat, maka Allah yang menjadi WALI-NYA atau Penolongnya.