|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 63 users |
Total Pengunjung: 6224165 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
PETILASAN TAPAK KAKI NABI SAW DI MESIR |
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ] |
|
|
PETILASAN TAPAK KAKI NABI SAW DI MESIR
Luthfi Bashori
Terdapat pada lantai kayu sebesar kurang lebih 20 X 40 cm, dengan karpet penutup lantai yang tersingkap. Ada kesengajaan dari ketakmiran rupanya untuk memberi kesempatan bagi para penziarah agar dapat bertabarruk dengan mengusap tapak tilas kaki Nabi SAW.
Tatkala gaet asal mesir itu menerangkan bahwa hari itu rombongan akan dibawa ke tempat petilasan tapak kaki Nabi SAW, maka yang terbayang adalah betapa nikmatnya dapat mengusap tempat yang sangat mulia, terhormat dan tercinta itu.
Tiba-tiba teringat lantun sebuah tembang Arab yang mengatakan :
Marartud diyaara diyaara Laila
wa aqabbilu dzal jidaara wa dazal jidaara
wa maa qabbaltud diyaara syaghafna qalbi
Walaakin hubbu man sakanad diyaara
(Aku melewati perumahan milik keluarga Laila
lantas aku ciumi rumah-rumah itu
bukannya aku mencintai rumah-rumah itu
tetapi karena aku mencintai salah satu penghuninya (yaitu Laila)
Tembang ini digubah dari syair yang diciptakan oleh Qais kekasih Laila dalam kisah legenda Arab, Laila Majnuun atau Qais dan Laila, kisah sastra yang sangat terkenal dari keluarga Bani Amir.
Dalam kisah itu mempunyai pengertian, bahwa orang yang sudah terperosok dalam kubangan cinta, maka apapun dapat dia kerjakan.
Hanya saja sebagai orang yang beriman, kami wajib tahu batas-batas mana yang tidak diperkenankan oleh syariat, seperti misalnya -na`udzubillah- ada orang yang niat bersujud kepada Nabi Muhammad SAW dengan keyakinan untuk menuhankan beliau SAW. Jelaslah perbuatan semacam ini adalah syirik kepada Allah, dan termasuk dosa yang tidak diampuni oleh Allah.
Namun selain berniat sujud dan menuhankan Nabi SAW, maka mengaplikasikan bentuk cinta dengan berbagai cara justru telah dicontohkan oleh para Shahabat RA, sebagaimana para shahabat juga berebut rambut Nabi SAW saat beliau mencukur rambutnya. Bahkan rambut-rambut Nabi SAW dan beberapa barang semacam pedang, cincin, sorban, dan lain-lain milik Nabi SAW tetap terawat baik hingga kini di beberapa musium yang sempat kami kunjungi.
Di tempat petilasan telapak kaki Nabi SAW yang berada di dalam masjid Imam Syafi`i di Mesir, sudah banyak para penziarah dengan bermacam-macam cara untuk mencari keberkahan dari Nabi SAW, minimal mereka mengusapkan tangannya ke petilasan telapak kaki Nabi SAW tersebut dianjutkan dengan mengusapkan tangannya ke arah salah satu anggota tubuhnya.
Alhamdulillah kami sendiri telah berhasil mencium tempat yang sangat mulia itu.
Yang kami rasakan bukannya kami mencium sebalok kayu, melainkan kami merasakan sedang mencium pemilik telapak kaki yang pernah menginjak balok tersebut, Rasulullah SAW.
Biarkankan saja jika ada orang mengatakan bahwa kami ini gila, ataupun kalimat-kalimat celaan senada itu, dan pasti kalimat-kalimat celaan apapun tak akan ada artinya bagi kami, asalkan Allah kelak menerima kegilaan hati kami dalam mencintai manusia yang paling dicintai oleh Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW, hingga kami rela mencium bekas telapak kaki beliau SAW sekalipun sudah berusia 14 abad silam.
Biarkanlah gerombolan anjinng menggonggong dan menyalak sekeras-kerasnya, namun kafilah kami akan terus melangkah dan berjalan menuju `tempat petilasan jejak telapak kaki Nabi Muhammad SAW` untuk dapat kami cium dan dapat kami usap.
Alhamdulillah atas nikmat Allah yang sangat besar ini.
|
1. |
Pengirim: saifulfiki - Kota: malang
Tanggal: 5/8/2009 |
|
bagaimana hukum nya memakai barang oarang lain tp kita udah yakin bahwa barang itu udah di ikhlas kan contoh nya saja ngambil kitab
|
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Barang yh ulima ridhouhu (yakin dihalalkan oleh pemiliknya, krn kebiasaan atau ada pengumumannya, maka halal dipergunakan. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: ana - Kota: gresik
Tanggal: 29/10/2012 |
|
bagaimana cara agar hati slalu ikhlas |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Harus selalu belajar untuk ikhlas, salah satunya dengan rajin belajar agama, syukur2 aktif hadir dalam majelis ta'lim yang diasuh oleh tokoh yang benar-benar ikhlas mengamalkan syariat.
Salah satu arti ikhlas adalah Al-istiwaa-u bainal mad-hi wad dzammi (sama saja -saat beribadah- antara dipuji orang maupun dicela). Artinya tidak terpengaruh oleh situasi apapun jika berbuat kebaikan. |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: dewi sri - Kota: surabaya
Tanggal: 10/2/2013 |
|
Assalamualaikum wr wb.
ya akhi/ukhti. saya ingin bertanya apa salah jika ada seseorang meminta saya untuk membimbingnya krn ia mrasa jauh dr ALLAH SWT. dan saya menjawab insya Allah saya akn membimbingnya semampu saya krn saya jg msh bljar mendalami ilmu agama.
namun dsisi lain bnyak sekali orng2 yg menilai/mengatakan bahwa saya ini sok pandai/keminter.
yg ingin saya tanyakan. bagai mana saya harus menyikapi orng2 itu. apakah saya harus berhenti membimbing orng yg sedang membutuhkan bantuan saya..??
mohon penjelasan/pencerahanya
syukron katsiron |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Membantu orang itu boleh-boleh saja, asal benar-benar sudah mempunyai keahlian pada bidangnya. Kalo tidak ahli malahan bisa-bisa tambah menyesatkan orang lain. Contoh karena ia baru belajar ilmu kedokteran kemudian berusaha membantu memberi obat orang lain, ternyata dosisnya berlebihan maka akibatnya fatal : Over Dosis bahkan bisa mematikan. Demikian juga dengan urusan ajaran agama. 2. Jika yang curhat itu adalah lain jenis dan seusia (sama-sama remaja), maka perilaku itu hakikatnya adalah 'pacaran' atau hubungan yang diharamkan oleh Allah. |
|
|
|
|
|
|
|
4. |
Pengirim: harun - Kota: semarang
Tanggal: 29/12/2013 |
|
assalamulaiakum...
wah kalu bisa gambrnya juga di sertakan biar mantep,yakin, emang ada gak sih tapak kaki... |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Sayangnya tidak terdokumetasi gambar-gambar itu. Kami menyaksikan sendiri petilasan itu dg mata kepala kami. Untuk percaya dan tidaknya itu terserah masing-masing lah... Seperti juga orang-orang Mesir diberitahu, jika nama presiden RI yg pertama adalah Sukarno, adapun mereka percaya atau tidak itu juga adalah urusan masing-masing kaan...? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|