URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SHALAHUDDIN AL-AYYUBI 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ]
 
SHALAHUDDIN AL-AYYUBI



Luthfi Bashori


 Beliau adalah pahlawan yang pertama kali membawa Islam ke Mesir. Tatkala beliau dapat menguasai Mesir, maka beliau mendirikan benteng pertahanan yang sangat kokoh dan kuat. Di samping itu, beliau membuat saluran air dari tembok yang cukup panjang yang menghubungkan antara tempat tinggal beliau di sekitar benteng dengan sungai Nil, sehingga terkesan juga seperti rangkaian pagar benteng.
 
Di dalam benteng yang tampak kokoh, sekalipun dilihat dari perkotaan yang cukup jauh, terdapat masjid yang dibangun oleh beliau dengan cukup indah, yang dikenal dengan nama masjid Shalahuddin Al-ayyubi.


Tatkala kami sampai di halaman depan masjid, kami merasakan ada kewibawaan yang terpancar dari dalam masjid, karena itu terkesan sebagai masjid yang sangat mewah.

Kondisi di dalam masjid itupun menunjukkan bahwa masjid itu dibangun dengan arsitektur yang cukup waah. Sekalipun di siang hari, lampu-lampu dalamnya pun tetap terjaga hidup, sehingga menambah kewibawaan dan keistimewaan tersendiri untuk ukuran sebuah masjid yang berusia cukup tua itu.


Dari luar, bangunan itu tampak sangat anggun dan menyenangkan. Kamipun tidak membuang kesempatan untuk mengambil gambar bersama keluarga dengan background masjid Shalahuddin Al-ayyubi baik di luar maupun di dalam masjid.

Halaman luar masjid itu tertata sebagai taman yang cukup indah dan bagus. Hanya saja karena saat itu di Timur Tengah termasuk Mesir sedang musim panas, maka sinar matahari pun tetap saja menyengat tubuh saat kami berposeria di halaman masjid.

Karena Shalahuddin Al-ayyubi juga mendirikan saluran air yang menyambungkan dengan sungai Nil, maka alangkah tepatnya jika kami kupas sedikit tentang sungai Nil.

Sungai ini termasuk yang terpanjang di dunia, dan mempunyai sejarah yang cukup unik berkaitan dengan keramat Sayyidina Umar bin Khattab.

Suatu saat di masa kekhalifahan Sayyidina Umar, beliau mendapat laporan bahwa sungai Nil tersebut banjir, sehingga melumpuhkan kehidupan warga Mesir. Maka Sayyidina Umar pun menulis surat yang ditujukan kepada sungai Nil, yang intinya kurang lebih : Wahai Nil, jika engkau beriman kepada Allah dan Rasul-nya maka kembalilah normal seperti sediakala.

Surat itupun dilemparkan oleh utusan beliau ke dalam sungai Nil, maka dengan tiba-tiba air sungai itu susut dan mengalir seperti biasanya. Bahkan sejak peristiwa itu, tidak pernah terdengar lagi sungai Nil banjir besar seperti di jaman sayyidina Umar bin Khatthab RA khalifah ke dua di dalam Islam.

Barangkali saja, jika Sayyidina Umar hidup di jaman sekarang, dan beliau berkenan menulis surat kepada Lumpur Lapindo, niscaya ledakan lumpur pun akan susut dengan sendirinya karena kewibawaan dan kekeramatan Sayyidina Umar. Sayangnya di negara kita saat ini belum ditemukan seorang pun yang memiliki kewibawaan dan kekeramatan sekaliber Sayyidina Umar bin Khatthab RA.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: HAMBA ALLAH SANG PEJUANG ISLAM  - Kota: pereulak kab.aceh timur NAD
Tanggal: 19/7/2010
 
saya selaku hamba allah ingin sekali berjung di jalan allah,ya itu dengan terjun langsung berperang melawan kafir laknatillah.bila media ini bisa memberikan saya jalan untuk menuju kenegara islam yang sedang di jajah oleh yahudi dan orang kafir saya siap menjadi tentara islam barisan paling depan.saya siap mati seperti para pendahulu dan ulama serta para pejuang islam di masa dahulu,amin ini no kontak saya 085226550162.berilah saya berita dari media ini jika saya bisa berperang. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan suatu saat ada jalan untuk itu.

2.
Pengirim: harun  - Kota: semarang
Tanggal: 29/12/2013
 
asslamaulaiakum...
jaman sekarang perangnya gak pakek pedang tapi melawan hawanafsu
karena hawanafsu lebih bhya dari pda perang... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Benar yang anda katakan, jika itu di negara aman seperti Indonesia, tapi perkataan anda tidak berlaku di Palestina, maka angkat senjata melawan Israel adalah amalan yang paling afdhal dan tiada duanya.

3.
Pengirim: hasbullah  - Kota: sampang
Tanggal: 8/10/2014
 
terima kasih dan mudah mudahan banyak k lutfi yang lain dan pejuang pejuang yang lain demi jayanya islam yang haqiqi dibumi pertiwi 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam