CARA MENJAUHKAN DIRI DARI NERAKA,
DENGAN PERINGATAN MAULID NABI S.A.W
Luthfi Bashori
Upaya mengundang masyarakat untuk hadir ke Majelis Peringantan Maulid Nabi Muhammad S.A.W, sama halnya dengan mengajak agar hati mereka bergembira ria dan melupakan kesedihan.
Salah satu cara agar seseorang itu dapat menjauhkan diri dari ancaman sengatan api neraka, adalah berbuat amalan yang sekira dapat menggembirakan hati orang lain. Jadi jika ada sekelompok orang yang berusaha mengundang masyarakat untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sama halnya dengan upaya mrenyelamatkan diri metreka sendiri dari siksa api neraka. Apalagi jika acaranya dikemas secara meriah, tentu akan semakin banyak pula pihak-pihak yang dapat menambah kegembiraan dalam diri mereka.
Selagi kemasan acara Maulid Nabi S.A.W tersebut tidak dicampuri kemaksiatan kepada Allah SWT, maka para panitia serta seluruh pihak yang bertugas mensukseskan acara tersebut, adalah termasuk golongan orang-orang yang senang menggembirakan hati orang lain.
Sy. Abdullah bin Amr bin Ash RA mengabarkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, hendaklah ia benar-benar mengusahakan apa yang menjadi cita-citanya, dimana ia harus beriman kepada Allah dan hari Akhir, serta berusaha menggembirakan hati orang lain, sebagaimana ia sendiri gembira apabila diperbuat seperti itu.” (HR. Muslim).
Sy. Ibnu Umar RA mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa ingin dikabulkan doanya dan dihilangkan kesusahannya, maka hendaklah ia melapangkan/mebuat gembira hati orang sedang kesulitan/kesusahan.” (HR. Ahmad).
Seseorang yang hatinya sedang susah dan galau, tentu membutuhkan orang lain agar dapat menghiburnya, hingga dapat membantu melupakan kesedihannya itu.
Maka, jika ada seseorang yang sedang melihat ada kawannya sedang galau dan sedih, lantas diajak hadir ke majelis Maulid Nabi S.A.W, dengan niat agar kawannya itu bergembira saat mendengarkan untaian bait-bait indah, apalagi mendengarkan senandung qashidah yang dilagukan dengan suara yang aduhai merdu dan indah, diiringi musik rebana yang dihalalkan oleh Rasulullah SAW, dalam acara peringatan Maulid Nabi SAW itu, tentu akan dapat menghilangkan kesedihan dan kegalaunan tersebut.
Perbuatan yang dapat menyenangkan orang lain, atau yang dapat menggembirakan hati seseorang yang sedang sedih dan galau orang lain seperti inilah yang akan dapat menjauhkan dirinya dari sengatan api neraka.
Sebaliknya perbuatan yang membuat kesedian orang lain, atau melarang orang lain untuk bergembira, tentunya akan dapat menimbulkan kemurkaan Allah.
Sy. Watsilah bin Al-Asqa’ RA mengatakan, bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabila engkau bergembira melihat kesusahan yang menimpa saudaramu, maka Allah akan mengasihi saudaramu itu dan akan memberi cobaan kepadamu.” (HR. Muslim).
Demikian juga, pihak-pihak yang melarang masyarakat untuk menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W, maka sama halya melarang mereka mencari kegembiraan hati, bahkan melarang mereka untuk mencintai Rasulullah SAW.
Betapa hinanya perbuatan yang demikian ini, semoga Allah memberi kesedihan yang berlarut-larut kepada pihak-pihak yang melarang masyarakat menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pada hari yang sangat mulia, tepatnya Kamis tanggal 12 Rabiul Awwal 1437, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Alhamdulilah penulis telah mengajak umat Islam untuk hadir peringatan Maulid Nabi SAW, di tempat kediaman penulis, dengan tujuan agar dapat menggembirakan hati ribuan hadirin yang datang dari berbagai penjuru kota.
Semoga para panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di seluruh dunia, kelak dijauhkan dari ancaman api neraka, bersama semua umat Islam yang telah bergembira dalam menyambut hari yang sangat istimewa ini, hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.