URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 195 users
Total Pengunjung: 6224307 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
Sy. Hasan Bin Ali Penyejuk Hati Nabi SAW 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
Sy. Hasan Bin Ali Penyejuk Hati Nabi SAW

Luthfi Bashori


Sy. Abdullah bin Umar RA mengungkapkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Mereka berdua (Hasan  dan Husein) adalah penyejuk hatiku di dunia. (HR. Bukhari)

Sy. Abu Hurairah RA menceritakan, suatu hari sepulang dari salah satu pasar di Madinah, Rasulullah SAW bertanya, Di manakah luka (si kecil)  Beliau mengulanginya sampai tiga kali.Panggillah Hasan bin Ali.

Kemudian datanglah Sy. Hasan bin Ali dengan mengenakan kalung yang terbuat dari benang. Rasulullah SAW mengulurkan tangan kepada Sy. Hasan, begitu pula sebaliknya. Lalu beliau memeluknya dan bersabda, Ya Allah, sungguh aku mencintainya, maka cintailah dia. Dan cintailah orang-orang yang mencintainya.

Sy. Abu Hurairah RA berkata, Setelah Rasulullah SAW mengungkapkan perkataan itu, maka tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai daripada Sy. Hasan bin Ali. (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa cintanya Rasulullah SAW kepada sang cucunda, Sy. Hasan ini, hingga beliau SAW mendoakan untuk siapa saja yang mencintai Sy. Hasan agar mendapatkan kecintaan dari Allah SWT, padahal doa Rasulullah SAW itu tidak akan ditolak oleh Allah.

Tentang Sy. Hasan RA Imam Bukhari meriwayatkan dari Uqbah bin Harits, bahwa suatu hari selepas shalat Ashar, Sy. Abu Bakar RA berjalan-jalan. Ketika berjumpa dengan Sy. Hasan yang sedang bermain-main dengan anak-anak sebayanya, maka Sy. Abu Bakar menggendongnya dan berkata, Sungguh ia sangat mirip Rasulullah SAW. Tidak mirip Ali. Sy. Ali bin Abu Thalib RA yang saat itu tidak jauh dari keduanya hanya tertawa.

Ketampanan wajah Sy. Hasan ini termasuk sangat terkenal di kalangan para shahabat, dan ketampanan wajah Sy. Hasan adalah yang paling menyerupai wajah Rasulullah SAW. Di samping memiliki wajah yang sangat tampan itu, Sy. Hasan mendapatkan banyak keutamaan baik di dunia maupun di akhirat.

Di balik ketampanan Sy. Hasan, beliau memiliki kharisma dan wibawah yang amat besar nilainya bagi dunia Islam.  Sebagaimana  Sy. Abu Bakrah RA menceritakan, suatu hari Nabi Muhammad SAW menaikkan Sy. Hasan ke atas mimbar. Lalu beliau SAW bersabda, Sungguh cucuku ini adalah Sayyid. Dan semoga Allah mendamaikan dua golongan kaum muslimin yang bertikai. (HR. Bukhari).

Nah, setelah Sy. Ali bin Abi Thalib wafat, maka kekhalifahan dijabat oleh Sy. Hasan bin Ali. Di saat itulah, doa Rasulullah SAW dikabulkan oleh Allah. Karena Sy. Hasan melihat kondisi umat Islam yang mulai terjadi perpecahan dalam bidang politik, yang mana saat itu ada dua kelompok yang masing-masing saling berijtihad politik. Maka dengan kesempurnaan akhlaqnya, Sy. Hasan bin Ali menyerahkan kekhalifahannya kepada rival politiknya, yaitu Shahabat Muawiyah.

Dengan penyerahan kekhalifahan kepada Shahabat Muawiyah itu, maka selesailah sudah masa sistem kekhalifahan Islam secara sempurna selama tiga puluh tahun, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: Masa kekhalifahan itu hanya tiga puluh tahun, setelah itu akan terjadi kekuasaan-kekuasaan (malik/raja/sulthan/pedana menteri/kaisar/presiden).

Bahkan Shahabat Muawiyah juga menyadari hal itu, saat diberi tahu oleh shahabat Abi Bakrah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:  Masa kekhalifahan itu hanya tiga puluh tahun, setelah itu Allah memberikan kerajaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Lantas shahabat Muawiyah mengatakan: Qad radhiina bil mulk/Sungguh kami ridha dengan sistem kerajaan

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam