SAAT BERTAMU JANGAN MENGINTIP RUMAH PEMILIKNYA
Luthfi Bashori
Memuliakan tamu itu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim. Bahkan Nabi Muhammad S.A.W mengaitkan keimanan seseorang itu salah satunya dengan menilai cara seseorang saat memuliakan para tamunya.
Orang yang sempurna imannya adalah yang dapat menghormati para tamunya. Begitulah aturan yang diterapkan oleh beliau S.A.W.
Namun bagi para tamu itu sendiri juga mempunyai aturan yang harus dipenuhi agar mendapatkan penghormatan yang layak dari tuan rumahnya. Misalnya adab sopan santun saat bertamu antara lain, tidak berusaha menyelidiki situasi dan kondisi rumah tanpa seijin pemiliknya.
Pernah ada seorang laki-laki yang mengintip kamar Nabi Muhammad S.A.W melalui pintu. Ketika itu Nabi Muhammad S.A.W sedang menyisir rambut dengan sisir besi. Tatkala beliau S.A.W mengetahui ada orang yang mengintip, Nabi Muhammad S.A.W bersabda, Kalau aku tahu engkau mengintip, kukorek matamu. Izinlah (yakni memberi salam) sebagaimana yang telah disyariatkan oleh Allah SWT, agar tidak mengintip. (HR. Muslim)
Sy. Abu Hurairah RA mengabarkan Rasulullah S.A.W bersabda, Barangsiapa menengok ke dalam rumah seseorang tanpa izin pemiliknya, maka ia (yakni tuan rumah) boleh mencungkil mata orang itu. (HR. Muslim).
Sy. Jarir bin Abdullah RA menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Nabi S.A.W seandainya ia melihat bagian dalam rumah seseorang tanpa sengaja. Maka beliau memerintahkan agar Sy. Jarir memalingkan pengelihatannya secepatnya. (HR. Muslim)