LELAKI MUSLIM, JANGAN PAKAI SUTRA
Luthfi Bashori
Kain sutra adalah pakaian kesombongan bagi kaum lelaki, hingga syariat mengharamkannya. Sedangkan diperkenankan oleh syariat bagi kaum wanita, karena dapat menambah daya tarik dalam diri seorang istri bagi suaminya.
Sy. Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah memakai baju terbuat dari sutra yang bergambar, hadiah dari seseorang kepadanya. Kemudian beliau S.A.W segera melepasnya dan mengirimkannya kepada Umar Ibnu Khatthab.
Mengapa segera engkau tanggalkan, ya Rasulullah? tanya seorang shahabat.
Jibril melarang aku memakainya,jawab beliau.
Tidak lama datanglah Umar menemui beliau S.A.W sambil menangis, Ya Rasulullah, engkau membenci satu perkara, tetapi engkau memberikannya kepadaku. Lalu apa yang harus kulakukan (dengan baju sutra pemberianmu ini)?
Nabi Muhammad SAW bersabda, Aku memberimu bukan untuk engkau pakai, melainkan agar engkau menjualnya. Lalu Umar menjualnya dengan harga dua ribu dirham. (HR. Ahmad).
Sy. Ali bin Abu Thalib mengisahkan, bahwa Nabi SAW menerima hadiah berupa satu setel pakaian bersulam sutra dan emas. Lalu Nabi SAW mengirimkan kepanya. Sy. Ali pun segera memakainya, namun kemudian ia melihat rona merah (tanda merah) pada wajah Nabi SAW dan bersabda,
Sungguh aku mengirimkan baju itu kepadamu bukan untuk engkau pakai, tetapi aku memberikannya kepadamu agar engkau potong-potong sebagai kerudung dan engkau bagikanlah kepada wanita-wanita. (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
Sy. Ali memberitahukan bahwa Rasulullah SAW pernah menerima hadiah satu setel pakaian berlapis sutra, entah membujur atau melintang sutranya itu. Lalu Nabi SAW mengirimkan pakaian itu kepadanya. Kemudian Sy. Ali bertanya,
Ya Rasulullah, apakah yang harus aku perbuat dengannya, apakah aku pakai?
Tidak, jawab Rasulullah SAW, Jadikanlah sebagai kurudung untuk dibagikan kepada Fatimah-Fatimah. (HR. Ibnu Majah).
Nabi Muhammad S.A.W selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupannya, termasuk dalam urusan yang tekecil sekalipun, dan keadaan yang demikian itu selalu diikuti dan diteladani oleh para shahabat ridlwanullah alaihim.
Semoga umat Islam dapat menirukan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya, agar selamat di dunia maupun di akhirat.